PENGERTIAN NEGARA PLURALIS

 NEGARA PLURALIS DAN KARAKTER WARGA NEGARA PLURALIS 

MAKALAH

Karakter Warga Negara

 

 PENULIS : Welrin Rotua

Website : www.welrin.site

BAB I
PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan sebuah Negara kesatuan yang terdiri dari beberapa pulau (KBBI 2004), serta juga memiliki berbagai banyak keanekaragaman baik itu dalam ras, suku dan agama. Didalam sebuah Negara tersebut terdapat warga negara sebagai penghuni dari sebuah negara tersebut yang dapat disebut juga sebagai masyarakat, dalam hal ini di khususkan sebagai warga negara Indonesia atau masyaralat Indonesia yang beraneka ragam.

Dari keragaman berbangsa tersebut munculah beberapa karakteristik yang beragam juga dala masyarakat dan bangsa itu sendiri. Keragamanan yang dimiliki bangsa Indonesia tersebut dapat menghasilkan sebuah potensi ataupun menjadi sebuah ancaman suatu bangsa (Kuswaya Wihardit). Dan sebaiknya, jika dikelola dengan baik maka semua itu akan dapat menghasilkan sebuah potensi yang dapat membangun suatu bangsa.. Keragaman sosial budaya dan karakteristik warga negara Indonesia tercemin dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Bagaimana karakter itu terbentuk dengan baik didalam keragaman berbangsa itu sendiri dan bagaimana membentuk komunikasi yang baik dalam bersosial budaya.

Didalam keragaman karakterisitik bangsa tersebut dibutuhkan komunkasi Antar Sosial Budaya yang berfungsi sebagai penyeimbang dan pemersatu dari berbagai keragaman kekaresteristikan bangsa tersebut, sehingga terjalin komunikasi yang baik dan menjauhkan dari segala kesalahnpahaman dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Manusia antarbudaya yang menjadi ciri warga negara Indonesia adalah tetap memiliki ciri dan identitas budayanya sendiri, tetapi ia dapat hidup dan bergaul dalam masyarakat yang berbeda-beda budayanya, hidup dan bergaul adalah merupakan salah satu cara kita untuk berkomunikasi dalam bersosial dan berbudaya.

Dalam era reformasi saat ini, kita mendambakan suatu masyarakat yang damai, aman dan sejahtera. Untuk mencapai masyarakat seperti itu, setiap warga negara Indonesia harus ikut berpatisipasi aktif dalam pembangunan dan membangun karakter-karakter yang positif serta membentuk pola komunikasi yang baik didalam keragaman bangsa Indonesia itu sendiri.

 

Rumusan Masalah

       Adapun yang menjadi rumusan masalah dari makalah ini adalah “

 

a.   Menjeleskan arti Komunikasi antar Sosial budaya dan arti Karakter Warga Negara

b.  Menjeleskan karakter-karakter warga negara Indonesia yang ditandai dengan keragaman budaya.

c.      Menjelaskan beberapa karakter yang diperlukan Bangsa Indonesia di zaman demokrasi ini.

d.    Menjelaskan hubungan karakter warga negara yang plularis dengan komunikasi antar budaya.

e.      Menjelaskan sarana Pendidikan komunikasi budaya dalam karakter warga negara yang plularis yang dapat dibuat sebagai materi pelajaran disekolah.

 

Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa atau pembaca makalah mengerti dan memahami pengertian dari karakter warga negara yang plualris yang dimana, dapat menimbulkan sebuah potensi ataupun dapat juga menjadi sebuah ancaman, sehingga diperlukan sebuah komunikasi antar budaya didalam keragaman tersebut. Dengan makalah ini diharapkan mahasiswa atau pembaca dapat menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari maupun di dalam kehidupan sekolah sebagai mata pelajaran di pelajara PKn.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian

1.      Pengertian Karakter Warga Negara

Warga negara merupakan bagian dari suatu masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, karakteristik suatu masyarakat dan bangsa tercermin dalam karakteristik warga negaranya. Dengan demikian, membangun suatu masyarakat dan bangsa tidak terpisahkan dari upaya membangun karakter warga negara.

Karakter adalah penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit. Karakter berbeda dengan kepribadian kerena pengertian kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun demikian, baik kepribadian (personality) maupun karakter berwujud tingkah laku yang ditujukan kelingkungan sosial, keduanya relatif permanen serta menuntun, mengerahkan dan mengorganisasikan aktifitas individu.setiap individu memiliki karakter yang berbeda-beda dan memiliki keragaman, karakter inilah yang membentuk kualitas masyarakat itu sendiri,

Karakter warga negara merupakan sebuah karakter yang terbentuk dari beberapa karakter individual dalam suatu keragaman, baik itu dalam berbudaya, Bahasa, pola pikir dan cara pandang warga negara yaitu masyarakat itu sendiri.

Kemajuan IPTEK, terutama dalam teknologi komunikasi, menyebabkan hubungan antar bangsa didunia menjadi sangat terbuka. Tidak ada lagi suatu negara atau daerah didunia ini yang terisolasi. Ini menimbulkan globalisasi dalam berbagai bidang. Hal ini juga dapat mempengaruhi karakter dari bangsa itu sendiri, yaitu terjadinya proses pembudayaan global, dimana pengaruh budaya dari negara luar sangatlah besar.

 

2.      Pengertian Komunikasi Antar Sosial Budaya

Komunikasi adalah salah satu cara manusia untuk mengekspresikan dirinya untuk mengetahui satu sama lain , diaman terjadi proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)

Komunikasi Antar Sosial Budaya merupakan komunikasi yang memersatukan budaya yang beragam dan karaktersitis yang plural dari suatu bangsa, sehingga tercipta kesatuan yang utuh akibat adanya komunikasi yang baik satu sama lain.

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk karakter warga negara dan bangsa Indonesia. Hal ini mudah dipahami karena pendidikan saat ini menentukan keberhasilan masa depan bangsa ini. Kita harus secara terus menerus menyempurnakan sistem pendidikan kita, sesuai dengan tujuan yang kita capai.

Sistem pendidikan kita juga harus mengakomodasikan keragaman budaya tersebut. Keberhasilan pendidikan kita ditentukan oleh seberapa besar kepedulian kita terhadap masalah keragaman social budaya. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan proses pembudayaan atau enkulturasi dan juga pewaris budaya yang disebut dengan culture heritage (Zamroni, 2001).

 Karakter -karakter warga negara Indonesia yang ditandai dengan keragaman budaya.

Har Tilaar (1998) mengemukakan bahwa masyrakat yang kita cita citakan adalah masyarakt teknologi, masyrakat terbuka dan masyrakat madani. Masyarakat teknologi adalah suatu masyarakat yang bukan hanya melek teknologi, tetapi mampu berpatisipasi aktif dalam kehidupan. Disisi lain masyrakat terbuka yaitu masyarakt yang mampu menyumbangkan kemampuannya dan mampu berkreasi untuk meningkatkan mutu kehidupan masyarakt dan bangsanya. Sedangkan masyarakt Madani adalah masyarakat yang saling menghargai satu dengan yang lainnya, yang mengakui hak-hak manusia yang menghormati prestasi para anggota sesuai dengan kemampuan yang dapat ditunjukkan bagi masyarakatnya.

Bangsa Indonesia memiliki berbagai budaya yang beragam, dari sabang sampai merauke. Budaya-budaya tersebut tercipta sesuai dengan cara pandang dan pola hidup masing-masing tiap daerah yang ada di negeri ini. Keragaman ini itu dapat kita lihat dari segi Bahasa, adat-istiadat, suku, pakaian adat hingga sampai dengan keragaman anut kepercayaan.

Gurdy Kunst & Kim menjelaskan bahwa manusia antar budaya adalah orang yang telah mencapai tingkat tinggi dalam proses antar budaya yang kognisi, afeksi dan perilakunya tidak terbatas, tetapi berkembang melewati parameter-parameter psikologi sesuai budayanya. Ia memiliki kepekaan budaya yang berkaitan dengan kemampuan berempati terhadap budaya tersebut.

Manusia antar budaya yang menjadi ciri warga negara Indonesia adalah tetap memiliki ciri dan identitas budayanya sendiri, tetapi ia dapat hidup dan bergaul dalam masyarakat yang berbeda-beda budayanya.

Karakterisitik warga negara memberikan gambaran kepada kita bahwa warga Indonesia merupakan manusia antar budaya. Devito mengemukakan ciri-ciri dari manusia antar budaya, seperti berikut :

1)      Keterbukaan

Seorang warga negara (manusia antar budaya) bersikap terbuka terhadap perbedaan yang ada diantara orang, terbuka terhadap perbedaan nilai, kepercayaan, sikap dan perilaku, yang harus disadari bahwa orang itu berbeda.

2)      Empati

Kita harus menempatkan diri pada posisi lawan bicara, yang berasal dari kultur yang berbeda, cara ini akan memungkinkan kita untuk lebih cepat memahami lawan bicara kita.

3)      Sikap mendukung

Seorang warga negara yang bercirikan manusia antar budaya harus memiliki sikap mendukung, terhadap lawan bicara yang berbeda budaya.

4)      Sikap positif

Sikap positif diperlukan untuk membuat orang lain nyaman dan simpatik terhadap kita.

5)      Kesetiaan

Sikap ini diperlukan untuk menyakinkan setiap lawan bicara agar merasa dihargai dan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah.

6)      Percaya diri

Ketermpilan berkomunikasi antar budaya

7)      Kedekatan

Kedekatan membantu mengatasi perbedaan

8)      Manajemen Interaksi

Kita harus hati-hati dalam memotong pembicaraan

9)      Reorientasi

Berikan orang lain kesempatan untuk mengemukakan pendapat.

10)  Daya Ekspresi

Kita harus menghormati orang yang berbica dengan kita dengan tersenyum dan lain-lain.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa betapa besar peran manusia antarbudaya atau manusia multibudaya saat ini, karena dengan manusia antarbudaya kita berusaha menghilangkan batas perbedaan antarbudaya, tanpa harus menghilangkan identitas budaya masing-masing.

 

A.    Karakter Yang Diperlukan Bangsa Indonesia Di Zaman Demokrasi Ini

Dalam era reformasi ini sekarang ini, kita mendambakan suatu masyarakat yang damai, aman, dan sejahtera. Oleh karena itu setiap warga negara dituntut dalam mengembangkan kreativitas untuk aktif dalam pembangunan. Dalam masyarakat seperti ini, setiap warga masyarakat harus terbebas dari rasa ketakutan dan bebas berkreasi untuk menyumbangkan kemampuannya kepada negaranya.

Masyarakat yang kita cita-citakan adalah masyarakat yang demokratis yang individunya bebas dari takut, bebas untuk berkreasi dan terbuka dan masyarakt yang menghargai adanya perbedaan yang menjadi karakter yang sangat diperlukan di zaman demokrasi ini.

Margaret S.bronson (1999:180) mengenmukakan tentang karakter warga negara. Karakter adalah sikap atau kebiasaan pikiran warga negara yang kondusif bagi berfungsinya dan kelangsungan system demokrasi. Menurutnya karakter warga negara yang diperlukan dalam berdemokrasi adalah:

1.      Keadaban

2.      Tanggung jawab Individu dan kecenderungan untuk menerima tanggung jawab pribadi dan kenseskuensi tindakan pribadi.

3.      Displin diri dan penghormatan peraturan-peraturan untuk pemerintahan konstitusional tanpa perlu paksaan dari otoritas eksternal.

4.      Rasa kewarganegaraan dan kehendak untuk mendahulukan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.

5.      Kemampuan untuk kompromi, menyadari bahwa nilai dan prinsip kadang-kadang saling bertentangan karena pengakuan bahwa tidak semua nilai dan prinsip bisa dikompromikan karena kadang-kadang kompromi bisa mengancam kelangsungan demokrasi.

6.      Toleransi terhadap keagamaan.

Dari berbagai pendapat yang sudah disebutkan diatas, dapat kita simpulkan bahwa karakter warga Negara Indonesia dapat mengakomodasikan berbagai pendapat tersebut sesuai dengan karakter warga negara Indonesia sebagai manusia antar budaya. Karakterwarga negara Indonesia tersebut adalah memiliki ciri-ciri berikut :

1.      Manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2.      Mencintai sesame manusia, keluarga, masyarakat, bangsa dan tanah airnya.

3.      Menghormati sesama warga negara tanpa membedakan latar belakang social dan budayanya.

4.      Dapat hidup bersama dalam masyarakt majemuk yang terdiri dari perbedaan, budaya, etnik, agama dan adat istiadat dan sebagainya.

5.      Toleransi agama.

Karakter-karakter ini lah kita perlukan dalam menghadapi zaman demokrasi ini. Kita harus tetap menyadari bahwa kita berbeda, secara individu, kita berbeda secara fisik, jenis kelamin, tinggi badan maupun warna kulit.  Secara budaya juga berbeda, biak secara etnik, agama bahkan bahasanya. Dalam kaitannya Indonesia juga memerlukan karakter Simpati dan Empati. Dua kata ini merupakan kunci dalam hidup bersama dan pergaulan dalam masayarakat majemuk yang anggotanya terdiri dari budaya yang berbeda.

Milton J.Bennet, menjelaskan tentang pentingnya simpati dan empati sebagai karakteristik warga negara.

1.         Simpati

Simpati dikaitkan dengan asumsi “kesamaan” yang berkaitan dengan konsep social tentang budaya campuran dan etnosentrisme. Simpati adalah strategi komunikasi yang tepat untuk menjalin komunikasi antarbudaya. Bennet mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan simpati adalah menempatkan diri kita secara imajinatif dalam posisi orang lain. Simpati tidak berarti mengambil peran orang lain atau membayangkan pikiran orang lain. Tetapi kita membayangkan dapat berpikir atau merasakan dalam situasi yang sama seperti orang lain.

2.      Empati

Empati mempunyai pengertian yang hampir mirip dengan simpati. Oleh karena itu, anda harus berhati-hati betul dalam memahaminya. Menurut Bennet, empati adalah “partisipasi emosional dan intelektual secara imajinatif pada pengalaman orang lain”. Simpati menekankan pada partisipasi secara emosional dan intelektual pada pengalaman orang lain. Empati adalah bagaimana kita membayangkan pikiran atau perasaan orang lain menurut persepsi orang yang bersangkutan.

 

A.    Hubungan Karakter Warga Negara Yang Plularis Dengan Komunikasi Antar Budaya.

Karakter berkaitan erat dengan sebuah komunikasi. Komunikasi Antar Budaya sangat mempengaruhi hubungan karakter warga negara tersebut, khususnya di Negera Indonesia. Bangsa Indonesia merupakan sebuah bangsa yang memiliki keanekaragaman suku, budaya dan ras, yang mempengaruhi perbedaan karakter didalam bangsa itu sendiri. Disatu sisi perbedaan dan keragaman itu merupakan sebuah keutungan didalam bangsa itu sendiri, tetapi disisi lain keragaman tersebut dapat menjadi sebuah boomerang kehancuran bangsa itu sendiri.

Karakter yang beragam tersebut harus diakomodir atau dikontrol dengan menjalin Komuniksasi antar budaya yang baik. Komunikasi antar budaya meruapakan sebuah alat yang digunakan untuk mempersatukan karakter karakter yang beragam tersebut, misalnya dengan toleransi, berbuat adil, saling menghargai, saling menghormati, berempati dan demokratis.

Pendidikan sangat penting berperan sebagai media komunikasi antar budaya yang berbeda, untuk mempersatukan kesatuan yang berbeda itu sangat diperlukan peran pendidikan yang dijadikan sebagai alat komunikasi.

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk karakter warga negara dan bangsa Indonesia. Agar pendidikan menghasilkan warga negara yang baik dimasa mendatang maka kita harus secara terus menerus menyempurnakan system pendidikan kita, sesuai dengan tujuan yang kita capai, baik kurikulumnya, materi, maupun metedo pembelajarannya.

Jadi dengan demikian, Komunakasi antar budaya sangat diperlukan dalam karakter warga negara yang plural, agar dapat mempersatukan dan mempererat perbedaan tersebut.

 

B.     Pendidikan komunikasi budaya dalam karakter warga negara yang plularis yang dapat dibuat sebagai materi pelajaran disekolah

Komunikasi antar budaya dapat kita jadikan sebagai acuan materi pelajaran dalam pendidikan. Kita dapat menjadikan ini sebagai bahan ajar materi disekolah untuk lebih menghargai lagi setiap perbedaan yang ada didalam bangsa ini, sehingga para siswa-siswi dapat menyadari dari dini dari setiap perbedaan dan karakter yang ada adalah merupakan sebuah potensi yang sebaiknya ditingkatkan. Dimana dalam setiap materi pelajaran khususnya mata pelajaran Pkn kita dapat mengintegrsasikan komunikasi antar budaya ke pokok-pokok bahasan yang ada di kurikulum Pkn.

Dalam proses pembelajaran siswa dilatih untuk berpikir kritik, analitis, dan demokratis sehingga mereka dapat menemukan konsep, prinsip, nilai yang berkaitan dengan budaya, dengan landasan kebersamaan dan persatuan. Untuk ini dapat dikembangkan berbagai teknik pembelajaran yaitu Antara lain : studi kasus, analisis cerita daerah dan kepahlawan .

1.      Studi kasus merupakn teknik dalam pembelajaran yang berusaha untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang suatu kasus atau masalah, dengan menemukan factor penyebabnya, dan penyimpangan dari nilai yang sesungguhnya. Dengan studi kasus kita membawa siswa kita untuk melihat realita dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian, mereka dapat mengkaji secara mendalam, merenungkannya dan berempati untuk ikut merasakan akibatnya. Tujuan dari teknik belajar ini adalah agar siswa terlatih menggunakan daya dan kemampuan berpikir kritik, analitik dan evaluatif terhadap suatu peristiwa.

2.      Cerita Daerah

Cerita daerah adalah suatu cerita yang menggambarkan kejadian atau peristiwa dimana tokoh atau tempat dan peristiwanya terjadi disuatu daerah. Peristiwa ini dapat menjadi sumber kajian nilai dan budaya yang dapat dijadikan contoh.

Cerita atau legenda suatu daerah merupakan bahan kajian yang sangat bermanfaat untuk mengenali budaya suatu daerah. Dengan mengenal suatu budaya daerah kita dapat menarik manfaat terutama melatih berpikir untuk mengenali dan menyelami nilai, norma, dan moral yang dimiliki budaya daerah. Selain itu, juga dapat belajar dari tokoh dalam cerita bagaimana tentang bersikap, bertindak dan berperilaku dalam menghadapi situasi tertentu.

3.      Cerita Tentang Pawa Pahwalan

Setiap daerah memiliki pahlawan masing-masing, baik pahwalan dalam tingkat local maupun nasional bahkan internasional. Semua pahlawan ini berjuang untuk membebaskan daerah mereka dari penjajahan. Mereka berjuang tanpa pamrih, rela berkorban bukan hanya harta pangkatnya tetapi juga nyawanya untuk mecapai suatu tujuan yaitu kemerdekaan.

Cerita tentang pahlawan tersebut kita dapat menarik suatu pelajaran walaupun mereka berasal dari latar belakang  budayanya dan golongan yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu kemerdekaan , persamaan derajat, tanpa memandang dari mana mereka berasal.

Maka dari pada itu kita arahkan siswa untuk mengaitkan terhadap keberbedaan dan kesamaan, hemogenitas dan heterogenitas.

 


 

BAB III

PENUTUP

 

 

A.    Kesimpulan

Dari Pembahasan yang telah disajikan di bab dua makan kami menarik beberapa kesimpulan yaitu :

1.      Karakter warga negara Indonesia yang beragam terbentuk dari budaya yang beragam di Indonesia, mulai dari suku, ras, Bahasa dan lain-lain . Sehingga terbentuk lah karakter-karater tiap warga negara yang berbebda pula. Jadi karakter warga negara itu ditandai dengan budaya daerah.

2.      Budayanya bangsa itu sendiri dapat ditandai dengan Karakter-karakter warga negara itu sendiri, misalnya bangsa Indonesia, yang memiliki ciri-ciri manusia antar budaya yaitu : keterbukaan, Empati, Sikap Mendukung, Sikap positif, percaya diri dan lain-lain.

3.      Dengan keragaman budaya di bangsa Indonesia, maka Indonesia memerlukan beberapa karakter untuk menjaga kestabilitasan manusia antar budaya tersebut seperti : Simpati, Empati dan lain-lain

4.      Komunikasi antar budaya sangat diperlukan untuk menjaga dan mempererat budaya yang berebeda itu, serta saling menghargai setap karakter-karakter yang ada.

5.      Komunikasi antar budaya tersebut dapat kita jadikan sebagai materi pelajaran disekolah-sekolah, agar siswa menyadari dari dini perbedaan dari setiap karakter-karakter di bangsa ini.

 

 

B.     Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan kita dapat mengintepletasikan di kehidupan kita sehari-hari,  sehingga kita dapat memahami serta menghargai perbedaan karakter tersebut dan kita dapat menjaga keutuhan berbangsa.

 

 

PENULIS : Welrin Rotua

Website : www.welrin.site

Comments

Total Pageviews

Popular Posts