Penelitian Tindakan Kelas : Welrin
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE –A MATCH
MELALUI PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES DI KELAS VI
PADA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN
SD NEGERI 081225 SIBOLGA
KECAMATAN SIBOLGA
KOTA
KOTA SIBOLGA
T.A. 2013/2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Kegiatan
belajar mengajar sebagai salah satu masalah rutin yang umumnya dilaksanakan
guru di kelas, bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri akan tetapi terkait dengan
berbagai faktor dan unsur. Oleh karena itu eksistensi seorang guru tidak hanya
diukur dari penguasaan materi pelajaran atau menyiapkan perangkat-perangkat
media yang diperlukan akan tetapi juga kemampuan menciptakan kondisi belajar
yang kondusif.
Pendidikan pada saat ini, selalu mengalami perbaikan dan perubahan yang
cukup besar , mulai dari penggunaan kurikulum yang berbasis kompetensi hingga
sekarang ini yang menggunakan Kurikulum Tingkatan Satuan Pendidikan (KTSP). Penerapan
kurikulum tingkat satuan pembelajaran.
Guru pada saat sekarang
bukan lagi hanya sebagai sumber ilmu pengetahuan, tetapi guru juga merupakan
fasilitator, motivator, dan evaluator. Dalam proses pembelajaran,guru sebagai
fasilitator, motivator, dan evaluator maksudnya bahwa guru hanya memberikan
fasilitas dan memberikan motifasi bagi siswa dalam membangun pengetahuaannya
sendiri di evaluasi untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik lagi.
Proses pembelajaran di
kelas, guru hendaknya kreatif dalam menggunakan media dan metode pembelajaran.
Sajian materi tidak hanya disampaikan dengan kata-kata, tetapi akan lebih
bermakna apabila penyajian materi pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan media dan metode pembelajaran yang menarik, sehingga siswa tidak
menjadi bosan dan pasif.
Dalam proses belajar
mengajar tanpa adanya keaktifan siswa, belajar tidak akan mencapai hasil yang
maksimal (Dimyati dan Moedjiono, 2000). Seorang siswa dinyatakan telah belajar
apabila telah terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan yang
dikehendaki sebagai hasil belajar mencakup aspek kognitif, aspek afektif, dan
aspek pikomotorik.
Aspek kognitif
berkenaan dengan panguasaan pengetahuan pengetahuan yang ada, aspek afektif
berkenaan dengan pengembangan sikap dan minat yang dimiliki, sedangkan aspek psikomotorik
berhubungan dengan penguasaan keterampilan yang dimiliki. Pendidikan yang
bermutu adalah pendidikan yang menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan
yang mencakup tiga aspek diatas, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, aspek
psikomotorik, sehingga dapat mengikuti bahkan menjadi pelopor pembaharuan dalam
pendidikan. Salah satu upaya pembaharuan di bidang pendidikan adalah pembaharuan
strategi atau meningkatkan relevansi metode mengajar (Sudjana, 2000).
Hasil observasi dan
wawancara dengan guru di SDN SDN
081231 Sibolgabahwa pembelajaran yang ada cenderung monoton, yaitu
hanya menggunakan metode ceramah. Hal seperti itu menyebabkan siswa tidak
termotivasi untuk belajar matematika sehingga banyak siswa yang menganggap
pelajaran matematika sebagai sekedar pelajaran berhitung. Berkaitan dengan itu
diperlukan metode pembelajaran yang tidak mengharuskan siswa untuk sekedar
berhitung dan menghapal rumus tetapi mampu mendorong siswa untuk belajar secara
aktif. Banyak cara dilakukan oleh guru
dalam mengupayakan pembelajaran aktif yang di impikan, salah satunya dalam
dengan menerapkan pendekatan Pembelajaran Snowball Throwing. Pendekatan Pembelajaran
Snowball Throwing. Merupakan pendekatan mengajaryang mengacu pada peningkatan
kognitif siswa.
Meningkatkan minat
hasil dan motifasi siswa diharapkan akan meningkatkan pula hasil belajar siswa.
Peningkatan hasil belajar siswa inilah yang diharapkan oleh guru setelah
melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
Berkaitan dengan usaha
perbaikan pembelajaran di kelas, sangat disadari oleh penulis bahwa
pembelajaran yang selama ini dilakukan ternyata banyak mengalami permasalahan.
Pembelajaran yang
berhasil pada hakikatnya ditunjukkan oleh tingginya aktifitas belajar yang
dilakukan oleh siswa dapat menguasai materi pelajaran mencapai 80 % keatas.
Tingkat penguasaan materi pelajaran oleh siswa diukur dengan menggunakan
nilai/angka. Sesuai dengan konsep pemikiran diatas, sangat disadari oleh
penulis bahwa untuk mengatasi masalah dalam proses pembelajaran dikelas dengan
mengidentifikasikan masalah yang selanjutnya melakukan perbaikan pembelajaran
dikelas.
Kenyataan yang dihadapi di SD Negeri SDN 081225 Sibolga atau
tempat penulis mengajar masih jauh diharapkan. Hal ini terbukti dengan beberapa
kali diadakan ulangan matematika, pada mata pelajaran matematika siswa
menguasai materi 50 % orang dari 24 siswa.
Berdasarkan observasi
dan selanjutnya sehingga dilakukan refleksi sebagai evaluasi proses pada materi
pelajaran matematika untuk selanjutnya dikonsultasi dengan teman sejawat serta
supervisor, akhirnya diperoleh penyelesaian dalam melakukan perbaikan proses
pembelajaran di kelas.
Pada kenyataan tersebut
di atas maka penulis merasa perlu adanya upaya perbaikan untuk meningkatkan
daya serap siswa dapat meningkatkan melalui penelitian tindakan yang dilaksanakan
melalui proses pengkajian. Melalui tindakan mengamati dalam melakukan refleksi, Maka penulis
melakukan tindakan perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika pada kelas IV. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat
sepervisor penyelesaian dalam melaksanakan perbaikan proses pembelajaran di kelas.
Pembelajaran matematika sebanyak 3 (tiga ) siklus, guru dapat menentukan metode
yang tepat sehingga siswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam belajar dan
mereka dapat tuntas menguasai materi pelajaran atau mencapai prestasi belajar
yang di harapkan.
1.
Identifikasi
Masalah
Dalam hal diatas maka
penulis sengaja meningkatkan sebuah judul laporan Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Dengan Model Pembelajaran Snowball Throwing di Kelas IV SD Negeri
SDN 081225 Sibolga Tahun
Pelajaran2013/2014 .
Indentifikasi masalah dalam pembelajaran yang ditentukan oleh penulis
adalah sebagai berikut :
1.
Nilai hasil belajar siswa kurang
berbobot pada pelajaran Matematika di
kelas IV
2.
Penggunaan metode pelajaran yaitu:
ceramah, tanya jawab, diskusi dan lain-lain, yang kurang sesuai dengan materi
pelajaran dan usia SD.
3.
Interaksi antara guru dan siswa kurang
baik dalam meningkatkan prestasi belajar.
4.
Penggunaan media pembelajaran dalam
menyajikan materi , masih kurang dan terampil dengan tujuan apa yang diharapkan
.
Setelah mengidentifikasi masalah yang ada , maka
langkah yang di lanjutnya adalah menemukan faktor- faktor penyebab terjadinya
rendahnya hasil belajar siswa. faktor penyebab yang mengakibatkan rendahnya
hasil belajar siswa , baik yang berasal dari
luar diri siswa.
Salah satu faktor yang berasal dari luar diri siswa
atau faktor eksternal salah satunya berasal
dari guru sendiri dan dukungan masyarakat, misalnya saja penggunaan pendekatan
mengajar yang kurang interaksi. Interaksi dan juga tanpa media yang nyata dalam
pembelajaran di kelas.
2.
Analisis
Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang penulis temukan
dengan bimbingan dari supervisior 1 dan 2 dapat penulis ketahui bahwa faktor
yang menyebabkan kurangnya perhatian siswa untuk belajar sehingga hasil belajar
rendah dan yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran adalah :
a.
Membuat model pembelajaran yang sesuai
dengan materi yang diajarkan oleh guru
b.
Membuat pendekatan pembelajaran yang
sesuai
c.
Membuat alat peraga sebagai media
pembelajaran
d.
Menerapkan contoh dalam kehidupan sehari
hari
3.
Alternatif
dan Prioritas Pemecahan Masalah
Ada beberapa hal yang menjadi alternatif dan
prioritas penulis dalam melaksanakan
penelitian ini adalah:
a.
Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
atau penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diajar kan oleh guru.
b.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa
terhadap materi yang diajarkan oleh guru
B.
Rumusan
Masalah
Apakah
dengan menggunakan Model Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada mata
pelajaran Matematika ?
C.
Tujuan
Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan
rumusan masalah, maka tujuan penelitian laporan perbaikan pembelajaran ini
adalah sebagai berikut :
-
Meningkatkan hasil belajar siswa belajar
siswa kelas IV pada mata pelajaran Matematika
D.
Manfaat
Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan
pembelajaran dilaksanakan dengan harapan akan memberikan manfaat, antara lain :
-
Meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar
-
Memperbaiki proses pembelajaran
-
Meningkatkan profesionalisme sebagai
seorang guru
-
Bagi siswa akan muncul rasa antusias
dalam belajar, sehingga memacu minat dan meningkatkan hasil belajar siswa.
-
Bagi guru memberi bahan masukan dalam
memberikan proses pembelajaran di kelas dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
-
Meningkatkan kolaborasi guru sebagai
teman sejawat
-
Memotivasi guru untuk melakukan
penelitian tindakan kelas sebagai salah satu bentuk usaha perbaikan
pembelajaran.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Pengertian
Belajar dan Pembelajaran
Belajar
adalah perubahan perubahan tingkah laku
akibat stimulasi yang diberikan dalam suatu interaksi. Pembelajaran merupakan
suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tindakan
tingkah laku yamg baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi lingkungan disebut belajar (stametu, 2003).
Pembelajaran adalah rancangan kegiatan belajar yang dibangun oleh
guru untuk membantu siswa mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru.
Menurut Sagala (2003) mendefinisikan pembelajaran adalah: Pembelajaran
sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas
berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat
meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya
meningkatkan penguasaannya yang baik terhadap materi pelajaran.
Agar siswa dalam kondisi belajar, tentunya guru memerlukan suatu cara atau
jalan yang akan ditempuh yaitu dengan pendekatan pembelajaran. Menurut
Sagala (2009 ) mengemukakan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan
aktifitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran…. Maksud dari memilih
kegiatan pembelajaran adalah apakah guru akan menjelaskan suatu pengajaran
dengan materi bidang studi yang sudah tersusun dalam urutan tertentu, ataukah
dengan menggunakan suatu dengan yang lainnya dalam tingkat kedalaman yang
berbeda, atau bahkan merupakan materi yang terintegrasi dalam suatu kesatuan
multi disiplin ilmu. Maka pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik
tolak atau sudut pandang guru terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginspirasi, mengurutkan dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoritis tertentu.
Mudjono
(2006) mengungkapkan bahwa dalam pandangan piaget, belajar adalah pengetahuan yang
dibentuk oleh individu. Oleh sebab itu individu melakukan interaksi terus
menerus dengan lingkungannya. Kegiatan pembelajaran ini yang diselenggarakan
oleh guru merupakan bagian utama dengan pedoman kepada kurikulum.
Secara
konseptual Gagn (1981) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam
kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Fonata
(1981) Juga mengartiakan belajar adalah suatu proses perubaha yang relative tepat
dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman, jadi belajar adalah merupakan
suatu proses terbentunya tingkah laku yang di sebabkan individu merespon
lingkungannya, melalui pengalaman pribadi yang tidak termasuk kematangan
pertumbuhan dan instinks (segala 2003 ).
Keberhasilan
siswa dalam pembelajaran sangat dipengaruh oleh kinerja guru, kita mengetahui
bahwa guru tersebut harus mampu mempelajari yang terbaik untuk peserta didik
tentang materi yang akan dipelajari sesuatu dengan muatan pada kurikulum.
Sesuai dengai uraian atas penulis sebagai guru berusaha melaksanakan perbaikan
pembelajaran sebab nilai mata pelajaran Matematika relatif kurang memadai.
Keadaan
tersebut memotivasi penulis untuk mengetahui sebab – sebab yang dialami siswa
dan guru, sehingga penulis mengidentifikasi hal tersebut. Dari hasil
indentifikasi ditemukan beberapa masalah dalam proses pembelajaran yaitu :
1.
Kurangnya minat siswa terhadap proses
pembelajaran
2.
Penjelasan guru terlalu abstrak, karena
kurangnya media pembelajaran
3.
Pertanyaan guru tidak bisa dijawab
4.
Siswa kurang memahami materi yang
disampaikan guru.
Kesimpulan
belajar adalah suatu proses perubahan yang perlahan dan pasti, ditandai dengan
perubahan tingkah laku serta pengetahuan yang diakibatkan oleh proses interaksi
sosial antara stimulasi dan respon, antara siswa sebagai responden (penerima
respon) dan guru sebagai pemberi stimulus (rangsangan). Stimulus dan respon
yang dimaksud disini adalah interaksi yang berlangsung dalam kegiatan
pembelajaran yang bermakna berdasarkan kurikulum.
B.
Pengertian
Hasil Belajar
Pembelajaran adalah serangkai kegiatan yang
dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa (Gagne,
Bringgs, dan Wager, 1992 ). Pembelajaran adalah proses komunikasi dua arah,
mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik.
Sedangkan
belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa (segala, 2003). Pembelajaran
merupakan usaha-usaha pihak lain yang dapat menghidupkan, mengharapkan proses
dan mempercepat perubahan perilaku belajar (Purba.2004). menekankan kegiatan
pada aktivitas siswa sehingga akan dapat berlangsung tanpa dari keempat
pengertian di atas dapat disampaikan bahwa pembelajaran merupakan proses untuk
menciptakan kondisi optimal dimana guru bukan merupakan satu-satunya sumber
belajar.
Kesimpulan
bahwa hasil pembelajar siswa adalah hasil yang diperoleh siswa setelah
melakukan remedial dengan menggunakan tes untuk menghasilkan data yang berupa
angka maupun huruf yang mencerminkan hasil yang dicapai oleh siswa dari segi
kognitif siswa.
C.
Model
Pembelajaran Snowball Throwing
Ciri-ciri
suatu Model mengajar adalah :
a. Memiliki
prosedur yang ilmiah
b. Memiliki
perincian dari hasil belajar
c. Menyebutkan
lingkungan belajar
d. Kriteria
penampilan
e. Cara
cara pelaksanaan
Secara garis besar
model mengajar memegang peranan dalam beberapa hal yaitu :
-
Membimbing
-
Pengembangan kurikulum
-
Penentuan materi pengajaran
-
Peningkatan dalam mengajar
Snowball Throwing merupakan strategi yang digunakan
untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi peserta didik
secara bertingkat. Dimulai dari kelompok
kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang lebih besar sehingga pada
akhirnya akan memunculkan dua atau tiga
jawaban yang telah disepakati oleh peserta didik secara berkelompok.
Strategi ini akan berjalan dengan baik jika materi yang dipelajari menuntut
pemikiran yang mendalam atau menuntut pemikiran yang mendalam atau berpikir
analisis bahkan mungkin sintetis. Materi materi yang bersifat faktual, yang
jawabannya sudah ada di dalam buku teks mungkin tidak tepat diajarkan dengan
strategi ini.
Langkah - langkah dalam strategi
Snowball throwing adalah :
a.
Menyampaikan topik materi yang akan
diajarkan
b.
Meminta peserta didik untuk menjawab
secara berpasangan
c.
Setelah peserta didik yang bekerja
berpasangan tadi mendapatkan jawaban kemudian
digabungkan dengan pasangan lainnya.
d.
Anggota kelompok mengerjakan tugas yang sama
e.
Setelah kelompok selesai mengerjakan
tugas kemudian digabung dengan kelompok lain
f.
Masing masing kelompok diminta
menyampaikan hasilnya di depan kelas.
Catatan : Jika jumlah peserta didik terlalu
banyak, tugas dapat dimulai dari
kelompok .
Untuk memperbaiki mutu pembelajaran agar hasil belajar anak pada
materi yang disajikan meningkat, penulis melakukan langkah - langkah tindakan sebagai berikut :
1.
Menganalisa
permasalahan yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa
2.
Membuat
rencana perbaikan pembelajaran dan mempersiapkan alat bantu/ alat pendukung
seperti alat peraga dan LKS
3.
Menentukan
model pembelajaran dan pendekatan pembelajaran selama proses pembelajaran
berlangsung
4.
Menganalisis
kekurangan – kekurangan pada saat melaksanakan sesuai dengan situasi kelas dan
materi pelajaran yang sedang disajikan.
Langkah tersebut di atas penulis jabarkan dalam tindakan perbaikan
pembelajaran berupa Flowchard di bawah ini :
Merncanakan perbaikan
|
Merencanakan perbaikan
|
Melaksakan Tindakan
|
Melaksanakan tindakan
|
Mengobservasi (Mengamati)
|
Siklus
1
|
Merencanakan perbaikan
|
Melaksakan Tindakan
|
Melaksanakan tindakan
|
Mengobservasi (Mengamati)
|
Siklus
3
|
Merencanakan perbaikan
|
Melaksakan Tindakan
|
Melaksanakan tindakan
|
Mengobservasi (Mengamati)
|
Siklus
2
|
Gambar 1
Flowchard Siklus Perbaikan Pembelajaran
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis
melaksanakannya di lingkungan sekolah tempat penulis mengajar yaitu SDN
081225 Sibolga dimana prinsip dari pendirian sekolah tersebut adalah untuk memenuhi
kekurangan sekolah negeri yang ada pada saat itu dan upaya mendukung program
pemerintah mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam Pembukaan
Undang Undang Dasar 1945.
Adapun jumlah siswa- siswi SDN 081225 Sibolga adalah
sebanyak 194 orang dan yang menjadi populasi dan sampel
pada perbaikan adalah 24 orang siswa yang duduk di kelas IV ( empat ) dan
jumlah guru 13 orang.
Untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran maka diperlukan penentuan
waktu, agar pelaksanan kegiatan ini berjalan dengan baik maka penulis membuat
jadwal yang terdiri dari 3 siklus yaitu :
Tabel
3.1
Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tindakan Kelas
Tempat Pelaksanaan
|
Mata Pelajaran
|
Siklus I
|
Siklus II
|
Siklus III
|
SDN NEGERI 081225 SIBOLGA
|
Matematika
|
8 Oktober 2013
|
15 Oktober 2013
|
22 Oktober 2013
|
Sedangkan
yang menjadi topik
pembelajaran tercantum dalam
Rencana Perbaikan Pembelajaran ( terlampir )
B.
Desain
Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Adapun langkah-langkah dalam proses perbaikan
pembelajaran yang dilaksanakan pada pelajaran Matematika adalah sebagai berikut
:
Identifikasi Masalah
|
Kegiatan Guru
|
|
Perumusan Masalah
|
Kegiatan Guru
|
|
Rencana Tindakan
|
Kegiatan Guru
|
-
Menyusun
RPP
-
Memilih
Model dan Pendekatan Pembelajaran
-
Mempersiapkan
alat penilaian dan LKS
-
Menyususn
lembar observasi
|
Pelaksanaan Tindakan
|
Kegiatan Guru
|
-
Mendiskripsikan
materi dengan Model Pembelajaran dan pendekatan Pembelajaran
-
Mengarahkan
dan membimbing siswa
-
Mengevaluasi
hasil belajar
|
|
|
|
Refleksi
|
Kegiatan
Guru
|
Mengobservai kegiatan siswa selama proses
belajar mengajar berlangsung dan menerima saran dan bimbingan untuk perbaikan
dari siklus 1 sanpai siklus 3
|
C.
Teknik Analisis Data
Tehnik Analisis data yang digunakan penullis adalah tehik analisis
data kuantitatif yaitu mengolah data yang berupa angka-angka. Data
kualitatif yang diperoleh diolah menjadi
data kuantitatif seperti yang tertera dlam kegiatan siklus berikut ini :
Siklus
I
1. Membuat Perbaikan Pembelajaran ( terlampir )
2. Membuat alat peraga
3. MempersiapkanLembaga Kerja Siswa ( LKS )
4. Menentukan model dan pendekatan pembelajaran
yang dipakai dalam proses pembelajaran
5. Melaksanakan perbaikan pembelajaran di dalam
kelas (Treatment)
6. Mengopervasi proses pembelajaran yang bertujuan
untuk melihat kekurangan dalam proses pembelajaran berlangsung..
7. Mempelajari suasana dan hasil belajar
memperjelas utama perbaikan inilah diperbaiki pada siklus 2.
Siklus 2
1. Mempelajari perbaikan pembelajaran berdasarkan
pengalaman pada siklus 1( terlampir )
2. Menganalisa Model Pembelajaran dan Pendekatan
Pembelajaran yang digunakan guru dalam menyajikan materi ajar
3. Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa ( LKS )
4. Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran di dalam
kelas
5. Mengobservasi proses pembelajaran dengan tujuan
untuk melihat kekurangan-kekurangan yang timbul selama proses pembelajaran
berlangsung
6. Fokus perbaikan adalah suasana dan hasil
belajar yang akan diperbaiki pada siklus 3
Siklus 3
1. Memperbaiki rencana perbaikan pembelajaran
berdasarkan pengalaman siklus 2 ( terlampir )
2. Menganalisa model pembelajaran dan pendekatan pembelajaran
yang akan digunakan dalam menyajikan materi ajar
3. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa ( LKS )
4. Melaksanakan perbaikan pembelajaran di kelas
5. Mengobservasi pelaksanaan pembelajaran dengan
tujuan melihat kekurangan yang timbul selama proses pembelajaran berlangsung
Hasil yang menarik yang penulis temukan selama proses perbaikan
pembelajaran berlangsung adalah:
-
Selama
pelaksanaan pembelajaran yang banyak melibatkan fisik dan mental siswa,
sebagian besar siswa terlihat asyik mengikuti proses pembelajaran
-
Masih
ditemukan siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran
-
Perubahan
suasana belajar yang menimbulkan kemauan untuk belajar semakin giat
-
Hasil
belajar siswa meningkat yang menimbulkan rasa puas pada anak didik
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan
Pembelajaran
Setelah diadakan Rencana Perbaikan Pembelajaran dan dilanjutkan dengan
pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran maka diperoleh hasil belajar siswa yang
dinyatakan dalam value sebagai berikut ;
Daftar Perolehan Nilai Kelas IV
Pelajaran Matematika
No
|
Nama
Siswa
|
Nilai
pada Siklus
|
|||
I
|
II
|
III
|
|||
1
|
Hotmarulitua Hutagalung
|
55
|
60
|
65
|
|
2
|
Rantiani Matondang
|
60
|
65
|
70
|
|
3
|
Aspani
|
60
|
65
|
75
|
|
4
|
Sardion
|
65
|
70
|
75
|
|
5
|
Indra Supriyadi
|
55
|
60
|
65
|
|
6
|
Aswal panjaitan
|
50
|
55
|
65
|
|
7
|
Dolina Alfredo
|
55
|
60
|
70
|
|
8
|
Sifriska Hutagalung
|
60
|
65
|
70
|
|
9
|
Rocky Firmansyah
|
70
|
75
|
80
|
|
10
|
Muliadi Saputra
|
65
|
70
|
75
|
|
11
|
Saurmaulina
|
65
|
70
|
70
|
|
12
|
Kristoadi
|
65
|
70
|
75
|
|
13
|
Natasya Ergina
|
60
|
65
|
70
|
|
14
|
Joshua
|
60
|
65
|
75
|
|
15
|
Karlos Roberto
|
75
|
75
|
80
|
|
16
|
Muhammad
|
60
|
65
|
70
|
|
17
|
Irpan Rinaldi
|
60
|
65
|
70
|
|
18
|
Annes Supardi
|
75
|
85
|
85
|
|
19
|
Rotia Hutagalung
|
65
|
70
|
75
|
|
20
|
Santrisno
|
60
|
65
|
70
|
|
21
|
Yenni Santina
|
70
|
75
|
85
|
|
22
|
Junariani Siregar
|
75
|
80
|
90
|
|
23
|
Epy Julianti
|
55
|
60
|
75
|
|
24
|
Aldi Supardi
|
75
|
85
|
100
|
|
JUMLAH
NILAI
|
1440
|
1555
|
1700
|
||
REKAPITULASI / NILAI RATA-RATA
|
62.61
|
67.61
|
73.91
|
||
Apabila
rekapitulasi / nilai rata rata hasil belajar siswa tersebut dinyatakan dalam
bentuk grafik maka akan terlihat seperti grafik di bawah ini :
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus 1 sampai siklus 3. Dengan memperhatikan titik temuan
perbaikan pembelajaran selama 3 siklus terjadi perubahan dan meningkatnya
pemahaman/ Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.
Hal yang
dapat ditemukan selama perbaikan pembelajaran :
1.
Siklus 1
Dengan mengandalkan alat peraga dan ceramah dari 24 orang siswa kelas IV
adalah :
No
|
Hal yang diamati
|
Jumlah Siswa
|
%
|
1.
|
Siswa aktif mengikuti pelajaran
|
14
|
57
|
2.
|
Siswa aktif bertanya
|
14
|
57
|
3.
|
Siswa yang termotivasi dalam pembelajaran
|
15
|
59
|
4.
|
Siswa yang berminat mengerjakan soal
|
13
|
56
|
5.
|
Siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan
ketepatan waktu
|
14
|
57
|
Rata-rata
|
57 %
|
Apabila data yang kita peroleh pada siklus I
kita tuangkan kedalam grafik maka akan kelihatan sebagai berikut :
Berdasarkan pengamatan selama pembelajaran
berlangsung, dibandingkan dengan pembelajaran awalnya hasilnya lebih baik, hal
ini terjadi di sebabkan digunakannya media pembelajaran dalam proses
pembelajaran.
2.
Siklus 2
Pembelajaran dengan Model Snowball Throwing pada 24 siswa adalah sebagai berikut :
No
|
Hal yang diamati
|
Jumlah Siswa
|
%
|
1.
|
Siswa aktif dalam pembelajaran
|
16
|
65
|
2.
|
Siswa aktif bertanya
|
16
|
65
|
3.
|
Siswa yang mampu mengurangkan pecahan tanpa bantuan guru
|
17
|
66
|
4.
|
Siswa yang mampu mengerjakan tugas tepat
waktu
|
17
|
66
|
5.
|
Siswa yang membuat catatan dari hasil pengurangan
pecahan berdasarkan gambar media pembelajaran
|
15
|
58
|
Rata-rata
|
65 %
|
Hasil
yang diperoleh pada pembelajaran matematika dalam materi pembelajaran siklus 2
terjadi peningkatan dibanding siklus 1, tetapi masih ada beberapa siswa masih
bersifat pasif.
3.
Siklus 3
Pembelajaran dengan model Snowball Throwing sekaligus menggunakan pendekatan pembelajaran Discovery Learning pada
24 orang siswa adalah sebagai berikut :
No
|
Hal yang diamati
|
Jumlah Siswa
|
%
|
1.
|
Siswa aktif dalam peragaan gambar
|
22
|
93
|
2.
|
Siswa aktif bertanya
|
22
|
93
|
3.
|
Siswa yang mampu mengurangkan pecahan tanpa bantuan guru
|
23
|
93
|
4.
|
Siswa yang mampu mengerjakan tugas tepat
waktu
|
23
|
93
|
5.
|
Siswa yang membuat catatan dari hasil pengurangan
pecahan berdasarkan gambar media pembelajaran
|
22
|
93
|
Rata-rata
|
93 %
|
Berdasarkan pengamatan siklus ke 3, terjadi peningkatan peningkatan
memuaskan dan antusias siswa dalam pembelajaran cukup tinggi hal itu dapat di
lihat dari gambar yang disajikan sesuai dengan masalah yang akan dipecahkan.
B.
Pembahasan Penelitian perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan masalah yang teridentifikasi dalam pembelajaran adalah
kurangnya minat dan perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan, maka
perbaikan akan dilaksanakan dengan penerapanan perpaduan model pembelajaran dan
perpaduan pembelajaran.
Pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran dimana guru hanya
mengandalkan informasi dari buku pegangan siswa yang tidak mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi membuat siswa kurang bermiat untuk mempelajari
materi tersebut, akan tetapi pada siklus berikutnya sudah lebih baik sebab guru
memberikan wawasan yang baru dalam penyajian materi ajal, dan siswa disuruh
langsung menggunakan media berupa gambar dalam pemecahan masalah yang
dituangkan dalam LKS.
Bobby Deporte berpendapat bahwa suplementasi belajar itu dilakukan
dengan visual, auditorial dan kinestik (gerak). Pada saat penerapan model dan
pendekatan pembelajaran membuat susasana belajar menjadi terkonsentrasi
mengakibatkan perhatian siswa terpokus terhadap masalah sebab materi tersebut
mudah dipahami dan tahan lama dalam ingatan.
Menurut Dr.George Lozanveyanod (1970) bahwa keadaan peserta didik
dalam pembelajaran supaya mendapat konsentrasi terfokus yaitu belajar melakukan
tugas dan membaca. Sementara Marco Slamet (1975) Berpendapat bahwa seorang guru
harus selalu mengusakan agar siswa memiliki motivasi belajar yang menyenangkan
.
Berdasarkan hal tersebut di atas penulis berusaha menyediakan bahan
ajar yang menarik, artinya bahan belajar disediakan sebisa mungkin memotifasi
rasa ingin tahu untuk belajar dari siswa.
BAB
V
SIMPULAN
DAN SARAN TINDAK LANJUT
A.
Simpulan
Beradasarkan uraian dan pembahasan serta analisa data pada bab
terdahulu tentang upaya guru memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran ” Snowball
Throwing “ pada
pelajaran Matematika maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
-
Hasil
belajar siswa dapat ditingkatkan melalui pengguanaan media pembelajaran
-
Penggunaan
model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan akan sangat
membantu siswa dalam menyajikan materi pelajaran kepada siswa dan akan
meningkatkan hasil belajar siswa
-
Model pembelajaran Snowball Throwing jauh lebih baik dari pada hanya mengandalkan metode ceramah, Tanya
jawab dan diskusi
B.
Saran Tindak Lanjut
-
Sebaiknya
setiap materi pelajaran harus disajikan dengan memadukan model Pembelajaran
dengan Pendekatan Pembelajaran sesuai
dengan materi yang akan diajarkan
-
Penelitian
ini sebagai langkah awal bagi penulis untuk tindakan perbaikan pembelajarandi
kelas. Oleh sebab itu penulis menyarankan agar pelatihan untuk pembuatan PTK
merupakan suatu kewajiban bagi guru.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Nata Wijaya,R,1998 Penelitian Tindakan Kelas, Observasi dan Evaluasi, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
2.
Sudjana,1994 Metode
Statistika, Bandung
3.
Suheri Kusmana,Prof,M.Pd, 2010 Model Pembelajaran Siswa Aktif, Penerbit Sketsa Aksara ,Jakarta
4.
Widarni I,G,A,K,Prof Dr, 2008 Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
Cetakan Ke 8 Penerbit Universitas
Terbuka,Jakarta
5.
Departemen Pendidikan Nasional, 2004 Kurikulum
Berbasis Kompetensi Matematika, Jakarta
6.
Mel Silberman, 2005 Active
Learning, Pusaka Insan Madani,Yogyakarta
7.
Munthe, Bermawaty, 2005 Desain Pembelajaran, Pusaka Insan Madani,Yogyakarta
8.
Hisyam Zaini, Sekar Ayu Aryani, 2005 Strategi Pembelajaran Aktif, Pusaka
Insan Madani,Yogyakarta
9.
Widarni I,G,A,K,Prof Dr, 2008 Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP)
Cetakan Ke 8 Penerbit Universitas
Terbuka,Jakarta
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Siklus I
Mata Pelajaran :
Matematika
Kelas/semester :
IV (Empat) /2 (dua)
Alokasi waktu : 1 X Pertemuan
Waktu Pelaksanaan : 8 Oktober 2013
Standar
Kompetensi :
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
6.4 Pengurangan
Pecahan Desimal
Indikator:
6.4.1. Mengulang
konsep pecahan
6.4.2. Mengurangkan
pecahan berpenyebut sama
A. Tujuan Perbaikan
Dengan menerapkan Model Pembelajaran Snowball Throwing siswa dapat :
§ Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama
§ Membulatkan pecahan desimal ke satuan terdekat
B. Materi Ajar
§
Pengurangan Pecahan
C. Metoda Pembelajaran
§ ekspositori (menerangkan)
§ tanya jawab
§ latihan
D. Langkah-langkah Pembelajaran
§ Kegiatan awal
Apresepsi dan Motivasi
-
Mengingat kembali konsep Pecahan
Desimal
-
Melakukan game yang berhubungan Pecahan
Desimal
dari bilangan
§ Kegiatan Inti
&
Eksplorasi
Dalam kegiatan
eksplorasi, guru:
F Siswa dapat mengurangkan pecahan .
F Mengeksposisi tentang operasi pengurangan pecahan .
F Mengingat kembali konsep tentang operasi hitung
pengurangan pecahan .
&
Elaborasi
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
F Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
F Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi belajar;
F Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
F memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
F Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri
peserta didik.
&
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
§ Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan
penutup, guru:
F Memberikan latihan soal
F Memberikan soal Pekerjaan Rumah
F Menutup pelajaran
E. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
§ Buku Pelajaran Matematika Penekanan pada Berhitung untuk Sekolah Dasar
Kelas 4,
§ Matematika SD untuk Kelas IV 4B,
F. Penilaian
-
Test lisan
-
Terst tertulis
Instrument soal
A. Contoh:
Kerjakan seperti contoh di atas!
1.
= …….
2.
= …….
3.
= …….
4.
= …….
5.
= …….
Format Kriteria Penilaian
& Produk ( hasil diskusi )
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
|
Konsep
|
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
*
semua salah
|
4
3
2
1
|
& Performansi
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
2.
|
Pengetahuan
Sikap
|
*
Pengetahuan
*
kadang-kadang Pengetahuan
*
tidak Pengetahuan
*
Sikap
*
kadang-kadang Sikap
*
tidak Sikap
|
4
2
1
4
2
1
|
Lembar Penilaian
No
|
Nama
Siswa
|
Performan
|
Produk
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
|
Pengetahuan
|
Sikap
|
|||||
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
|
|
|
|
|
|
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Siklus II
Mata Pelajaran :
Matematika
Kelas/semester :
IV (Empat) /2 (dua)
Alokasi waktu : 1 X Pertemuan
Waktu Pelaksanaan : 15 Oktober 2013
Standar
Kompetensi :
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
6.4 Pengurangan
Pecahan Desimal
Indikator:
6.4.3. Mengulang
konsep pecahan
6.4.4. Mengurangkan
pecahan berpenyebut sama
6.4.5. Menggunakan
pengurangan pecahan berpenyebut sama dalam kehidupan sehari-hari
G. Tujuan Perbaikan
Dengan model snowball throwing siswa diharapkan dapat :
§ Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama
§ Membulatkan pecahan desimal ke satuan terdekat
§ Melakukan operasi penjumlahan dan Pengurangan pecahan desimal
§ Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
H. Materi Ajar
§
Pengurangan Pecahan
I. Metoda Pembelajaran
§ deduktif-deskriptif (meringkas uraian materi)
§ ekspositori (menerangkan)
§ tanya jawab
§ latihan
J. Langkah-langkah Pembelajaran
§ Kegiatan awal
Apresepsi dan Motivasi
-
Mengingat kembali konsep Pecahan
Desimal
-
Melakukan game yang berhubungan Pecahan
Desimal
dari bilangan
§ Kegiatan Inti
&
Eksplorasi
Dalam kegiatan
eksplorasi, guru:
F Siswa dapat Memberikan catatan deduktif-deskriptif
tentang operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan desimal
F Mengeksposisi tentang operasi penjumlahan dan pengurangan
pecahan desimal
F Mengingat kembali konsep tentang operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan pecahan dan
pecahan desimal
&
Elaborasi
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
F Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
F Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
F Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif;
F memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi belajar;
F Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
F memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
F Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri
peserta didik.
&
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
F Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
§ Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan
penutup, guru:
F Memberikan latihan soal
F Memberikan soal Pekerjaan Rumah
F Menutup pelajaran
K. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
§ Buku Pelajaran Matematika Penekanan pada Berhitung untuk Sekolah Dasar
Kelas 4,
§ Matematika SD untuk Kelas IV 4B,
L. Penilaian
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
· Melakukan operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan pecahan berpenyebut sama
· Membulatkan pecahan desimal ke satuan
terdekat
· Melakukan operasi penjumlahan dan
Pengurangan pecahan desimal
· Memecahkan masalah sehari-hari yang
melibatkan penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
|
Tugas Individu
|
Laporan buku pekerjaan rumah
|
· Pratekkanlah operasi hitung penjumlahan
dan pengurangan pecahan berpenyebut sama
· Bulatkan pecahan desimal ke satuan
terdekat
· Pratekkanlah operasi penjumlahan dan
Pengurangan pecahan desimal
· Menjelaskan arti pecahan masalah
sehari-hari yang melibatkan penjumlahan
dan Pengurangan Pecahan
|
Format Kriteria Penilaian
& Produk ( hasil diskusi )
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
|
Konsep
|
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
*
semua salah
|
4
3
2
1
|
& Performansi
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
2.
|
Pengetahuan
Sikap
|
*
Pengetahuan
*
kadang-kadang Pengetahuan
*
tidak Pengetahuan
*
Sikap
*
kadang-kadang Sikap
*
tidak Sikap
|
4
2
1
4
2
1
|
Lembar Penilaian
No
|
Nama
Siswa
|
Performan
|
Produk
|
Jumlah
Skor
|
Nilai
|
|
Pengetahuan
|
Sikap
|
|||||
1.
2.
3.
4.
5.
|
|
|
|
|
|
|
Sibolga, Oktober 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
SDN 081225 SIBOLGA
Piator Bondar,S.Pd. Herni Tamba,S.Pd.
NIP.19630314 198404 1
003 Nip. 19661231 199410 2 004
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Siklus
III
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas :
IV (Empat)
Semester :
2 (Dua)
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan
Waktu Pelaksanaan :
Sabtu, 24 Maret 2012
Standar
Kompetensi :
6. Menggunakan Pecahan dalam Pemecahan Masalah
Kompetensi
Dasar :
6.4.
Mengurangkan Pecahan
Indikator
Pencapaian Kompetensi :
6.4.6. Mengulang
konsep pecahan
6.4.7. Mengurangkan
pecahan berpenyebut sama
6.4.8. Menggunakan
pengurangan pecahan berpenyebut sama dalam kehidupan sehari-hari
A. Tujuan
Pembelajaran
1.
Dengan tanya jawab dan demonstrasi siswa
dapat menjelaskan konsep pecahan dengan benar.
2.
Dengan tanya jawab, demonstrasi, diskusi
dan pemberian tugas siswa dapat mengurangkan pecahan berpenyebut sama dengan
benar.
3.
Dengan tanya jawab dan pemberian tugas
siswa dapat menerapkan konsep pengurangan pecahan berpenyebut sama dalam
memecahkan masalah sehari-hari.
B. Materi
Ajar/Materi Pokok
Pengurangan pecahan berpenyebut sama.
C. Pendekatan
dan Metode Pembelajaran
2.
Pendekatan : CTL (Contextual Teaching Learning) dan PAKEM
3.
Metode :
Tanya jawab, Diskusi, Demonstrasi, dan Pemberian Tugas
D. Kegiatan
Pembelajaran
1. Kegiatan
Pendahuluan
a. Menyanyikan
lagu “Panjang Umurnya”
b. Mengulang
kembali konsep pecahan
,
,
dan sebagainya.
c. Menyampaikan
permasalahan yang berkaitan dengan pengurangan pecahan, misalnya: sebuah kue
ulang tahun dipotong menjadi 6 bagian yang sama besar. Kemudian 1 bagian dari
kue ulang tahun diberikan kepada ibunya. Berapa bagian sisa kue yang ada
sekarang?
2. Kegiatan
Inti
a. Mendemonstrasikan
pengurangan 2 pecahan berpenyebut sama dengan peraga model pecahan.
b. Secara
kelompok siswa berdiskusi untuk mengerjakan LKS.
c. Setiap
kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan menempelkan pada papan yang ada.
d. Setiap
kelompok mengamati hasil kerja kelompok lain, kemudian membandingkan dengan
hasil kerja kelompoknya.
e. Guru
memberikan komentar hasil kerja setiap kelompok dengan memberikan pujian bagi
kelompok yang dapat mengerjakan LKS dengan benar. Guru meminta kelompok yang
mengerjakan salah untuk membetulkan hasil kerja dengan mencermati hasil kerja
kelompok yang sudah benar.
f. Guru
bersama-sama dengan murid menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan
g. Mencocokkan
kesimpulan yang telah diperoleh dengan buku sumber.
h. Siswa
mengerjakan lembar evaluasi secara individual
i.
Guru mengoreksi lembar evaluasi yang
telah dikerjakan siswa dan menganalisa hasilnya.
3. Kegiatan
Penutup
a. Guru
meminta siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
b. Guru
memberikan motivasi kepada siswa agar belajar lebih rajin karena materi
pengurangan pecahan sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
E. Penilaian
1. Penilaian
Proses
Mengamati
kegiatan setiap siswa dalam pembelajaran baik dalam diskusi kelompok, diskusi
kelas maupun kerja individu. Pengamatan menggunakan instrumen berikut:
LEMBAR PENGAMATAN
No
|
Nama Siswa
|
Aspek yang Diamati
|
Ket
|
|||
Kerjasama
|
Inisiatif
|
Ketelitian
|
Perhatian
|
|||
1.
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
LEMBAR KERJA SISWA
No
|
Gambar dan lambangnya
|
|
Contoh
diambil sisa
-
=
|
1.
|
diambil sisa
. . . - . . . = . . .
|
2.
|
diambil sisa
. . . - . . . = . . .
|
3.
|
diambil sisa
. . . - . . . = . . .
|
4.
|
diambil sisa
. . . - . . . = . . .
|
5.
|
diambil sisa
. . . - . . . = . . .
|
Penilaian Hasil Belajar
Menilai
lembar evaluasi dan PR yang telah dikerjakan siswa.
Lembar evaluasi sebagai berikut:
LEMBAR EVALUASI
A. Contoh:
Kerjakan seperti contoh!
1.
=
=
2.
=
=
3.
=
=
4.
=
=
5.
=
=
B. Kerjakan
dengan menuliskan langkah-langkahnya!
1. Paman
mempunyai pralon
meter. Pralon digunakan untuk menyambung saluran air
meter. Berapa siwa pralon sekaran?
2. Linda
membeli
liter minyak goreng. Linda menggoreng tempe menghabiskan
liter. Berapa liter sisa minyak goreng?
SOAL-SOAL PR
A. Contoh:
Pak Candra mempunyai
kwintal kedelai. Kedelai dijual
kwintal kepada pedagang. Berapa sisa kedelai Pak Candra
sekarang?
Jawab:
-
=
=
Jadi kedelai Pak Candra sekarang
kwintal.
Kerjakan seperti contoh:
1. Pak
Doni mempunyai sawah
hektar. Sawah diberikan kepada anaknya
hektar. Berapa luas sawah Pak Doni sekarang?
2. Susi
pergi ke sekolah yang berjarak
km. Ia sudah menempuh
km. Berapa km lagi Susi harus menempuh perjalanan?
F.
Alat dan Sumber Bahan
1. Alat:
a.
Peraga pengurangan pecahan
b.
LKS, Lembar Evaluasi dan lembar PR
2. Sumber
Bahan :
a.
KTSP
b.
Buku Matematika Kelas IV SD
SKENARIO PEMBELAJARAN
No |
Kegiatan Guru
|
Kegiatan Siswa
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Kegiatan Pendahuluan
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.
|
Bersama-sama siswa menyanyikan lagu
“Panjang Umurnya”.
|
Menyanyikan lagu “Panjang Umurnya”
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Panjang Umurnya
Panjang umurnya, panjang umurnya
Panjang umurnya serta mulia
Serta mulia, serta mulia
Potong kuenya, potong kuenya
Potong kuenya sekarang juga
Sekarang juga potong kuenya
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.
|
Mengajukan beberapa pertanyaan:
Apa doa yang diharapkan pada saat
berulang tahun? Apa yang dipotong ketika berulang tahun? Kapan kue dipotong?
|
Jawaban yang diharapkan dari siswa:
“Panjang umurnya, mulia.”
“Kue. Sekarang”
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.
|
Ketika Novi berulangtahun, ia memotong
sebuah kue menjadi 6 bagian yang sama besarnya. Kemudian 1 bagian diberikan
kepada ibunya. “Berapa bagian kue yang diterima ibu? Bagaimana cara
menggambarnya? Coba kalian gambar! Tuliskan lambangnya!”
|
Jawaban yang diharapkan dari siswa:
satu dibagi enam/satu perenam.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4.
|
Mengulang kembali berbagai pecahan.
“Coba gambarkan pecahan yang lain dan tuliskan lambangnya!”
|
Siswa diharapkan mengulang kembali
pecahan dan menggambar pecahan.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5.
|
Menyampaikan permasalahan yang
berkaitan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
“Sebuah kue ulang tahun dipotong
menjadi 6 bagian yang sama besar.
|
Siswa mencermati permasalahan yang
diajukan oleh guru kemudian mencari jawaban.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Kemudian 1 bagian dari kue ulang tahun
diberikan kepada ibunya.
Berapa bagian sisa kue yang ada
sekarang?
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Ketiatan Inti
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
6.
|
Guru meminta siswa memperhatikan
peragaan yang disampaikan. Sambil memperagakan guru sesekali bertanya.
|
Siswa memperhatikan peragaan yang
diberikan guru sambil menjawab secara lisan.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
7.
|
Membagi siswa ke dalam
kelompok-kelompok secara berpasangan.
Membagi LKS kepada semua kelompok.
|
Secara berpasangan siswa menyelesaikan
LKS sebagai berikut:
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
LEMBAR KEGIATAN SISWA
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Ketika siswa kerja kelompok guru
berkeliling mengamati kinerja siswa. Pengamatan menggunakan lembar pengamatan
sebagai berikut:
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
8.
|
Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok
|
Menempel hasil kerja kelompok di papan
yang telah ada.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
9.
|
Mencermati hasil kerja kelompok yang
ditempel di papan secara satu persatu. Meminta siswa untuk mengamati hasil
kerja kelompok lain. Memberikan pujian bagi kelompok yang mengerjakan LKS
dengan benar.
Guru meminta kelompok yang mengerjakan
salah untuk membetulkan hasil kerja dengan mencermati hasil kerja kelompok
yang sudah benar.
|
Semua siswa mencermati hasil kerja
kelompok yang sudah ditempel. Kelompok yang mengerjakan salah membetulkan
dengan mencermati hasil kerja kelompok yang sudah benar.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
10.
|
Membimbing siswa menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
|
Menyimpulkan kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
Kesimpulan yang diharapkan:
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
11.
|
Meminta siswa mencocokkan kesimpulan
yang diperoleh dengan buku sumber.
|
Mencocokkan kesimpulan dengan buku
sumber.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
12.
|
Membagikan lembar evaluasi kepada
siswa.
|
Mengerjakan lembar evaluasi secara
individual. Soal sebagai berikut:
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
A.
1.
=
=
2.
=
=
3.
=
=
4.
=
=
5.
=
=
B.
Kerjakan dengan menuliskan
langkah-langkahnya!
1. Paman
mempunyai pralon
meter. Pralon digunakan untuk menyambung saluran air
meter. Berapa siwa pralon sekaran?
2. Linda
membeli
liter minyak goreng. Linda menggoreng tempe menghabiskan
liter. Berapa liter sisa minyak goreng?
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
13.
|
Membimbing siswa mengoreksi hasil lembar
evaluasi yang telah dikerjakan siswa.
|
Mengoreksi secara silang soal-soal
yang telah dikerjakan.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Kunci Jawaban
A. 1.
2.
3.
4.
5.
B. 1.
Jadi sisa pralon sekarang
meter
2.
Jasi sisa minyak goreng
liter
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Menganalisis
hasil lembar evaluasi sebagai umpan balik. Cara analisis sebagai berikut:
|
Membantu guru menganalisis.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Nilai rata-rata =
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Kegiatan Penutup
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
14.
|
Meminta merefleksi kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
|
Merefleksi kembali kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
15.
|
Memberikan motivasi agar belajar lebih
rajin karena pengurangan pecahan sangat bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari.
|
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
16.
|
Memberikan tindak lanjut berupa PR.
|
Mencatat PR.
Soal-soal PR sebagai berikut:
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
SOAL-SOAL PR
A. Contoh:
1.
= …….
2.
= …….
3.
= …….
4.
= …….
5.
= …….
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
B. Contoh:
Pak Candra mempunyai
kwintal kedelai. Kedelai dijual
kwintal kepada pedagang. Berapa sisa kedelai Pak Candra
sekarang?
Jawab:
-
=
Jadi kedelai Pak Candra sekarang
kwintal.
Kerjakan seperti contoh:
1.
Pak Doni mempunyai sawah
hektar. Sawah diberikan kepada anaknya
hektar. Berapa luas sawah Pak Doni sekarang?
2.
Susi pergi ke sekolah yang
berjarak
km. Ia sudah menempuh
km. Berapa km lagi Susi harus menempuh perjalanan?
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Kunci Jawaban
A.
1.
2.
3.
4.
5.
B.
1.
Jadi luas sawah Pak Doni sekarang
hektar
2.
Jadi Susi harus menempuh
perjalanan
km.
|
BAB III
KETERANGAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
A. Eksplorasi
1. Menyanyikan
lagu “Panjang Umurnya”.
2. Mengulangi
konsep pecahan.
3. Mendemonstrasikan
pengurangan 2 pecahan berpenyebut sama.
4. Secara
berkelompok siswa mengerjakan LKS.
5. Setiap
kelompok mengamati hasil kerja kelompok lain.
6. Menyimpulkan
kegiatan pembelajaran.
7. Siswa
mengerjakan lembar evaluasi secara individual.
8. Mengerjakan
PR.
B. Elaborasi
1. Mendemonstrasikan
pengurangan 2 pecahan berpenyebut sama.
2. Secara
berkelompok siswa mengerjakan LKS.
3. Setiap
kelompok mempresentasikan hasil kerja.
4. Setiap
kelompok mengamati hasil kerja kelompok lain
5. Siswa
mengoreksi secara silang lembar evaluasi.
C. Konfirmasi
1. Mengulang
konsep pecahan
2. Setiap
kelompok mempresentasikan hasil kerja.
3. Setiap
kelompok mengamati hasil kerja kelompok lain
4. Siswa
mengoreksi secara silang hasil kerja pada lembar evaluasi.
JURNAL
PEMBIMBINGAN SUPERVISIOR 2 PKP
NIM
/ Nama Mahasiswa : 819097861 / Tio
Risda Marbun
Mengajar
di Kelas : IV / 2
Sekolah : SD Negeri
155686 Unte Mungkur II
No
|
Hari /
Tanggal
|
Kegiatan
|
Hasil / Komentar
|
Tindak lanjut
|
Paraf
|
|
Mhs
|
Sup 2
|
|||||
1
|
Sabtu,
03 Maret 2012
|
Mendiskusikan
RPP Perbaikan yang telah di ajarkan pada Siklus I dan mendiskusikan Kegiatan
yang akan dilaksanakan pada Siklus II
|
Model
pembelajaran harus disesuaikan dengan indikator dan alat penilaian yang
digunakan harus sesuai
|
Memperbaiki
model pembelajaran dan alat penilaian
|
|
|
2
|
Sabtu
10
Maret 2012
|
Mengobservasi
pelaksanaan Perbaikan pembelajaran pada siklus I
|
-
Siswa mulai kelihatan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
-
Guru kelihatan masih terpengaruh oeh model pembelajaran tanpa memperhatikan
siswa yang tidak mengilkuti pelajaran
|
Guru
harus menyesuaikan model pembelajaran dan sedapat mungkin model pembelajaran
dapat menarik minat siswa dan guru tidak asik sendiri dalam penggunaan model tanpa keterlibatan siswa dalam menggunakan model
|
|
|
3
|
Sabtu
17
Maret 2012
|
Mengobservasi
pelaksanaan Perbaikan pembelajaran pada siklus II
Merumuskan
Judul Laporan Perbaikan Pembelajaran
|
Siswa
Kelihatan Aktif dan guru sudah memahami kondisi siswa
Judul
yang diajukan sudah sesuai dengan perbaikan pembelajaran
|
Guru
dan siswa kelihatan aktif dalam pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran
yang dibuat guru sudah berfungsi
Menyusun
Laporan Perbaikan Pembelajaran
|
|
|
Comments
Post a Comment
Komentar gan :