Cerpen : Pak Guru Honor Bahasa Inggris oleh : Welrin
Pak Guru Honor bahasa inggris
Cerpen
.................tuk-tuk, bunyi pintu diketuk !. suara
pintu kelas 3 yang diketuk. seseorang memanggil dari luar. “permisi pak”
suara dari petugas administrasi sekolah. “ada apa pak”.seru ku. “ini
pak ada yang memanggil”, suara yang memanggil seperti suara dari surga.
memang kalau lama-lama diperhatikan bisa menggugah hati, dari cara
jalannya cara bicaranya bak artis yang lagi tren sekarang ini. sempat
terpaku melihat bibirnya yang merah dan seksi. “iyah bu” jawabku. yang
tadinya saya sedang mengajarkan materi mengenai part og body
(bagian-bagian tubuh), kebetulan kami belajar bahasa inggris pada saat
itu. sejenak saya meninggalkan siswa dengan meninggalkan tugas menulis
kepada mereka, tujuannya agar mereka tidak sibuk. berjalan dari ruangan
kelas 3 menuju kantor sekolah. sambil berjalan, saya sudah melihat dari
kejahuan sosok wajah yang sudah saya kenal, semakin dekat, semakin
jelas. ternyata tidak salah lagi bahwa dia adalah ibunda saya
tercinta.saya adalah anak saya satu-satunya yang dilahirkan ibu saya,
seraya berjalan seperti berlalari sambil berpikir ” tumben ibu saya
datang”. lalu saya tiba didepan ibu dan bertanya. “ada apa bu?”. “ini
nak mau ngasih tau”. kata ibuku. “ngasih tau apa mak?”. dengan sambil
rasa penasaran. “bapak kamu sekarang lagi dirumah sakit, kebetulan dekat
dari rumah sakit sekolahmu jadi ibu singgahkan”. kata ibu. lalu saya
terdiam sejenak sambil berpikir tujuh keliling dengan perasaan
burung-burung nuri sedang berterbangan diatas kepalaku. tambah
basah-basih lagi saya mengemas tas saya yang berbentuk petak, hanya
pegangan tangan yang menempel diatas tas saya, seperti tas tahun 80an.
Lalu saya memberanikan diri untuk masuk keruangan kepala sekolah yang
diamana bersampingan dengan ruangan guru. “tuk-tuk-tuk”.saya mengetuk
pintu ruangan kepala sekolah. beberapa kali saya mengetuk pintu tidak
ada respon, ternyata pegawai yang tadi memberitahu bahawa kepala sedang
pergi keluar,maklum sekolah kami sekolah inpres yang masuk pada siang
hari. lalu saya sambil garuk-garu kepala. maksud saya datang kekantor
kepala sekolah ingin permisi pulang, sekalian meminta ingin meminta
pinjaman. maklum hanya guru-guru honor. tanpa berpikir panjang saya
permisi dengan pegawai tersebut sambil meminta tolong untuk menjagakan
murid yang saya tinggalkan tadi, karena hanya tinggal 20 menit lagi
untuk pergantian les, beruntung wanita cantik tersebut mau,
kadang-kadang saya heran, kenapa seorang wanita yang sudah menikah
seperti ibu tersebut masih melebih wanita yang masih gadis,
kadang-kadang saya tidak habis pikir. dengan itu. untung saya sudah
punya pacar yang setia, jadi tidak terlau tergoda dengan itu semua,
walaupun dikit. lalu saya mengajak ibu saya ketempat parkiran untuk
mengambil sepeda motor astuti saya, sepeda motor yang dibuat tahun
1980an merek honda, dan saya beli pada tahun 2012 kemarin dengan saya
cicil selama satu tahun semenjak saya guru honor. kadang-kadang saya
berpikir sebagai anak muda, bagaimana bisa saya memakai sepeda motor
saya ini, tapi ini lah yang harus saya jalani dalam hidup ini, mungkin
inilah dulu jalanya. lalu saya meng engkol kreta saya ini, dan segera
menyuruh ibu saya untuk menaikinya untuk saya bonceng. sambil
mengendarai sepeda motor saya untuk menuju rumah sakit. sambil
mengendarai sepeda motor saya, saya berpikir dan berpikir untuk mencari
cara, duit saya hanya tinggal Rp.155.000 didalam dompet saya, itupun
uang saya yang saya simpan-simpan dari bulan lalu. kami tiba dirumah
sakit, disitu sudah ada Bouku (bou panggilan untuk kakak bapak saya,
saudara perempuannya). lalu saya menghampiri bapak saya, ditangan bou
saya sudah ada surat resep dari dokter dan menunjukkan kepada saya.
dengan modal nekat lalu saya mengambil resep tersebut dengan menuju
apotik dekat dengan rumah sakit. “bu ini ada resep”. sambil memberikan
lembaran resep kepada ibu yang menjaga apotek. sambil menunggu. setelah
selesai dia datang dan membawa obatnya, ” obatnya semua harganya
Rp.149.000 pak”. katanya. sambil terdiam sejenak. lalu saya merogoh
dompet saya, untuk didompet saya berisi Rp.155.000, gaji sisa yang
kemarin. dengan segera dengan sepeda motor asttui saya menuju rumah
sakit untuk memberikan obat itu. “sial” kataku. tiba-tiba pak polis
menghentikan saya. “selamat sore pak”, polisi berkata. “ia pak selamat
sore pak”. jawabku. “tolong pak SIM dan STNK nya…”. sambil dengan rasa
kesal, karena saya tahu pajak kereta saya sudah lama tidak saya bayar
karena tidak ada uang. “maaf pak pajak sepeda motor bapak sudah habis,
anda telah melanggar pasa 352 pak, maka dari pada itu sepeda motor bapak
kami tahan”, kata polisi itu.”iya pak saya tahu pak maaf pak, tapi ini
lagi emergency pak, bapak saya lagi sakit pak, ini pak saya baru pulang
dari apotek tuk beli obat”, sambil menunjukkan obat yang saya beli. ”
gini aja pak, kalo ngak kita berdamai disini aja, bapak kasih aja uang
titipan ma saya Rp.100.000, aja kok pak”. katanya. “maaf pak saya tidak
punya uang pak, bapak saya lagi sakit pak, kasihani saya pak”. jawabku.
“maaf, tidak ada kata maaf, peraturan tetap peraturan”. katanya sambil
merampas kunci kreta butut saya, dan memahanya. saya terpaku sejenak dan
terdiam, apakah seorang bapak polisi ini tidak pernah mengalami
kesedihan atau menderita seperti yang saya alami sambil muka bersedih
dan hati yang terluka karena ulah pak polisi, tiba-tiba saya teringat
dengan bapak saya yang ada rumah sakit. jaraknya sekitar 1 km lagi dari
tempat saya ditangkap, lalu saya berlari pontang-panting agar tiba
segera kerumah sakit dengan jarak tempuh kurang dari 1 km. sambil nafas
ngos-ngos, saya memberikan obat itu kepada ibu saya untuk diberikan
kepada bapak saya. lalu bou saya bertanya “kenapa kamu ngos-ngos san”.
tanya nya ?. “saya berlari-lari tadi bou kesiini”.jawabku. “kok bisa”.
“sepeda motor saya ditahan”, menjawab sambil pergi keluar ruangan dan
duduk dikursi tamu yang diluar. sambil merenung dan berpikir meratapi
nasib. sambil berdoa. mendoakan diri, dan mendoakan pak polisi tersebut
agar sehat-sehat dalam menjalankan tugasnya, dan juga mendoakan agar
berubah dan lebih baik dalam menjalankan tugasnya hari-hari berikutnya.
cerpen
oleh : Welrin Rotua Simatupang.tahun 2013
Guru SDN 081225 Sibolga
Guru SMP Sw. PGRI 16 Sibolga
Comments
Post a Comment
Komentar gan :