HUMORRRRRRRRRR

Humor
________________________________________

________________________________________
Khotbah tentang dosa kebohongan
Pengkhotbah memberitahu pada jemaatnya, “Minggu depan saya merencanakan untuk berkhotbah tentang dosa kebohongan. Untuk membantu Anda memahaminya, saya ingin Anda semua membaca Markus pasal 17." Pada minggu berikutnya, ketika bersiap menyampaikan khotbahnya, ia berkata, “Saya ingin tahu berapa banyak di antara Anda telah membaca Markus 17.” Semua orang mengacungkan jarinya. Pengkhotbah itu tersenyum dan berkata, “Markus hanya memiliki 16 pasal. Sekarang saya akan memulai khotbah saya tentang dosa kebohongan.”
________________________________________
Kelelahan
Pada malam Natal isteri pendeta ambruk di atas sofa karena merasa kelelahan. "Aku merasa amat lelah dan sebal", katanya kepada suaminya. Suaminya menjawab, "Aku telah memimpin dua kebaktian Natal kemarin malam, hari ini tiga kebaktian dan memberi lima khotbah. Mengapa kamu yang merasa kelelahan sayang?. “Aku harus mendengarkan itu semua", jawabnya.
________________________________________
Sumbangan Amal
Sebuah badan amal di suatu kota tidak pernah mendapat sumbangan dari seorang warga kota itu seorang pengusaha yang cukup sukses, tetapi kikir. Orang yang bertugas mengumpulkan dana mengunjungi orang itu untuk menggerakkan hatinya agar menyumbang. "Kami telah memeriksa pembukuan kami dan ternyata dari pendapatan kami sekitar 500 000 dolar setiap tahun, Anda tidak pernah memberikan satu sen pun sebagai amal. Dapatkah Anda memberikan sesuatu sebagai imbalan bagi warga dengan cara apa saja?" Orang itu bergumam sebentar lalu menjawab, "Pertama, apakah Anda tahu bahwa ibu saya telah wafat setelah mengidap penyakit cukup lama dan ongkos pengobatannya berlipat kali penghasilannya?" Petugas badan amal itu malu dan menggumam, "Aaa, ... tidak." "... atau tahukah Anda bahwa saudara saya, seorang pensiunan, telah buta dan harus duduk di kursi roda sepanjang hidupnya?" Petugas itu bermaksud meminta maaf, tetapi orang itu terus melanjutkan, "....atau suami adik saya telah mati karena kecelakaan dan ia tidak meninggalkan uang sepeser pun bagi ketiga anaknya?" Petugas itu merasa bersalah, merasa terpukul, dan berkata, "Maaf, saya tidak tahu tentang itu ...." Orang kaya itu menukas lagi dan berkata, ".... dan jika bagi mereka saya tidak memberikan uang sepeser pun, mengapa saya harus memberi pada Anda?"
________________________________________
Ikan kesayangan
Jim menangkap ikan di suatu danau yang dilindungi. Ketika ia keluar dari kawasan danau sambil membawa ikan-ikan itu ia dihentikan seorang polisi petugas keamanan di situ. "Anda tidak punya izin menangkap ikan di sini. Anda harus didenda." Jim menjawab, "Tidak pak, itu ikan kesayangan saya." "Ikan kesayangan?" tanya polisi itu. "Ya," jawab Jim. "Setiap sore saya bawa ikan-ikan itu ke sini dan saya lempar ke danau agar mereka bermain-main dengan teman-temannya sejenak. Setelah itu saya bersiul dan ikan-ikan itu melompat kembali ke keranjang saya." "Omong kosong besar. Ikan tidak dapat berbuat seperti itu," kata polisi itu. Jim memandang polisi itu dengan wajah mendongkol, lalu ia berkata, "Jika Anda mau, bisa saya tunjukkan! Itu memang bisa terjadi." "Baik, saya ingin melihatnya!" kata polisi itu dengan penuh rasa ingin tahu. Maka Jim melempar ikan-ikannya ke danau dan berdiri menunggu. Setelah beberapa menit, polisi itu menengok ke Jim, "Bagaimana?" "Bagaimana apanya?" tanya Jim. "Kapan Anda memanggil mereka kembali?" "Siapa?" "Ikan-ikan itu." "Ikan yang mana?"

________________________________________
Tuhan Datang Kepada Musa
Tuhan datang pada Musa dan berkata, "Aku mempunyai kabar baik dan buruk untukmu. Yang mana yang kamu inginkan duluan?" Musa menjawab, "Tuhan yang maha pengasih, kalau saya boleh memilih, beritahukan terlebih dahulu kabar baiknya." "Musa, kabar baiknya adalah kamu Kupilih memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir," jawab Tuhan. "Aku akan paksa Firaun membebaskan anak-anakKu dengan memberikan tulah di Mesir. Akan ada hama belalang dan kodok yang menyebabkan kerusakan luar biasa pada tanah. Pasukan Firaun akan mengejar kamu ketika kamu mencoba pergi, tetapi jangan takut Aku akan membelah Laut Teberau untuk membantu kamu melepaskan diri.” "Dan apakah kabar buruknya?" tanya Musa. "Kamu harus menyiapkan Analisa Dampak Lingkungan-nya." jawab Tuhan.
(24 Des 04)
________________________________________
Posisi berdoa yang paling khidmat
Ketika seorang petugas telkom sedang memperbaiki telepon di suatu gereja, dua orang anggota gereja sedang berada di situ mendiskusikan posisi berdoa yang paling khidmat. Salah seorang mengatakan, “Posisi berdoa yang paling khidmat bagi saya adalah dengan berlutut.” Yang lain berkata, “Kalau saya, posisi yang khidmat adalah dengan berdiri, menengadah ke atas dan merentangkan kedua tangan.” Tukang telepon itu ikut bicara, “Kalau saya, adalah ketika sedang bergantung dengan kepala di bawah di puncak tiang telepon.”
________________________________________
Mana yang benar
Seorang pastor sedang berdoa sambil merokok. Rekannya, juga seorang pastor, menegurnya. "Eh tidak boleh berdoa sambil merokok." "Ah, saya sudah tanya bapak Uskup katanya boleh." "Saya juga sudah tanya bapak Uskup tetapi katanya tidak boleh." "Bagaimana kamu bertanyanya?" "Saya bertanya apakah ketika saya sedang berdoa, saya boleh merokok. Bapak Uskup mengatakan tidak boleh." "Ya, tetapi ketika saya bertanya apakah ketika saya sedang merokok, saya boleh berdoa,? bapak Uskup mengatakan boleh."
________________________________________
Apakah itu dosa?
Di Italia, belum lama ini, seseorang menghadap pastor dan mengaku dosa.
“Ampunilah saya, bapa,” ia berkata. “Pada Perang Dunia II, saya telah menyembunyikan seorang pengungsi di loteng rumahku.” “Oh,” kata pastor, “itu bukan dosa.” “Tetapi,” orang itu mengaku, “Saya telah minta ia membayar sewa.” “Itu tidak baik,” kata pastor, “tetapi Anda melakukan itu dengan tujuan baik.” “Terimakasih bapa.” kata orang itu. “Tetapi saya masih punya satu pertanyaan.” “Apakah itu?” “Perlukah saya memberitahukannya bahwa perang telah berakhir?”
________________________________________
Gigi palsu
Jemaat suatu gereja menyukai pendetanya yang baru, tetapi agak heran dengan gaya khotbahnya. Pada khotbahnya yang pertama ia hanya berbicara 10 menit; pada Minggu kedua ia berbicara 30 menit; dan pada minggu yang ketiga ia berceloteh selama satu jam. Ini cukup bagi Majelis untuk menanyai pendeta tersebut. Ternyata pendeta itu telah siap dengan jawabnya. “Pada hari Sabtu sebelum khotbah saya yang pertama, gigi saya baru dicabut dan masih terasa sakit. Setelah seminggu, saya memakai gigi palsu saya yang baru.” Sampai di sini pendeta itu berhenti sejenak. “Dan pada Minggu kemarin, .. hmm, saya khawatir saya telah salah memakai gigi palsu isteri saya.”

________________________________________
Otak profesor
Dalam suatu kuliah filsafat dibahas tentang adakah Tuhan. Profesor itu mengemukakan logika ini: “Apakah ada di antara Anda pernah melihat Tuhan?” Tak ada yang menjawab. “Apakah ada di antara Anda pernah menyentuh Tuhan?” Lagi-lagi tak ada yang menjawab. Profesor itu berkata, “Jadi kesimpulannya Tuhan itu tidak ada.” Setelah beberapa saat seorang mahasiswa memberanikan diri untuk bertanya. Profesor itu mengizinkannya. Ia berdiri di depan kelas dan bertanya pada rekan-rekannya. “Apakah ada di antara Anda yang pernah melihat otak profesor?” Hening. “Apakah ada di antara Anda pernah menyentuh otak profesor?” Juga hening. “Jadi kalau kita mengikuti logika profesor, maka profesor kita ini tidak mempunyai otak.”
________________________________________
Pura-Pura Mengenal
Pada akhir tahun pelajaran, suatu sekolah di sebuah kota kecil bermaksud mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa-siswi sekolah tersebut. Para orang tua itu umumnya tidak tinggal di kota itu. Menjelang pertemuan itu seorang pemilik kafe, tempat siswa-siswi sekolah tersebut sering berkumpul, memasang pengumuman: "Pada hari Sabtu, ajaklah orang tua Anda untuk makan siang di kafe kami. Kami akan berpura-pura tidak mengenal Anda." Seorang pendeta di sebuah gereja yang tak jauh dari sekolah itu membaca pengumuman itu. Ia juga memasang pengumuman di papan pengumuman sekolah: "Pada hari Minggu, ajaklah orang tua Anda ke gereja kami. Kami akan berpura-pura mengenal Anda”
________________________________________
Tak Mau Kalah
Seseorang yang buruk suaranya bergabung pada sebuah paduan suara di suatu gereja. Beberapa orang menganjurkan agar dia pindah ke tempat lain saja, tetapi orang itu nekat selalu datang ke paduan suara itu. Pimpinan paduan suara akhirnya putus asa dan melaporkan pada pendeta. “Pak Pendeta, Anda harus menyuruh orang itu keluar dari paduan suara,” katanya, “Bila tidak saya akan berhenti. Semua anggota paduan suara juga akan berhenti. Bertindaklah.” Pendeta itu mendatangi orang tersebut dan menganjurkan, “Barangkali sebaiknya Anda tidak ikut paduan suara lagi.” “Kenapa saya harus keluar dari paduan suara?” tanyanya. “Ya, lima atau enam orang mengatakan bahwa Anda tidak bisa bernyanyi.” “Oh, itu belum apa-apa,” jawab orang itu, “Lima puluh orang mengatakan bahwa Anda tidak bisa khotbah!”

________________________________________
Kalau begitu ke gereja Lain saja
Untuk kesekian kalinya Ny. Youngston datang ke pendetanya dan melaporkan, “Pak pendeta, saya sangat takut! Joe bilang bahwa ia akan melukaiku bila saya terus datang ke gereja Anda.” “Ya, ya, anakku,” jawab Pendeta Francis McGrady yang agak bosan mendengar laporan itu berulang-ulang. “Saya akan selalu berdoa untuk Anda, Bu. Berimanlah – Tuhan akan selalu melindungi Anda.” “Oh ya, Pak, dia memang tidak melakukan apapun hingga sekarang, tetapi … “ “Tetapi apa anakku?” “Ya Pak, sekarang ia bilang bila saya tetap datang ke gereja Anda, ia akan melukai ANDA!” “Kalau begitu,” kata pendeta, “Mungkin lebih baik kalau Anda datang ke gerejanya Pendeta Lawrence Greider saja.”
(30 April 2002)
________________________________________
Beda sorga dan neraka
Seseorang bertanya pada Tuhan beda sorga dan neraka. Tuhan berkata pada orang itu, “Ayo, ikut Aku ke neraka.” Maka Tuhan membawanya ke neraka. Ia masuk kesuatu ruangan yang besar. Di situ ia melihat banyak orang duduk di depan meja makan, di depannya banyak hidangan yang enak-enak. Tetapi setiap orang mengenakan baju dengan lengan yang kaku hingga mereka tak dapat menekuk tangannya. Mereka tak dapat menyendok hidangan itu ke mulut karena lengan yang kaku itu. Mereka kelaparan dan sangat menderita. “Sekarang, ikut aku ke sorga,” kata Tuhan. Ia pun memasuki sebuah ruangan yang persis sama seperti yang dilihat sebelumnya – ada banyak orang, ada hidangan yang lezat, setiap orang memakai baju dengan lengan kaku. Tetapi setiap orang tampak berbahagia dan tak ada yang kelaparan. Orang itu heran. Ia pun bertanya pada Tuhan, “Saya benar-benar tidak mengerti, mengapa mereka di sini tampak berbahagia sedang di ruangan yang lain sangat menderita. Padahal keadaannya persis sama.” Tuhan pun tersenyum. “Jawabnya mudah,” kataNya, “di sini mereka telah belajar saling menyuapi.”
________________________________________
Cara membangunkan jemaat yang tertidur
Seorang pendeta merasa terganggu karena adanya seorang anggota jemaat yang selalu tertidur bila ia sedang berkhotbah. Oleh karena itu pendeta itu membuat suatu cara untuk membuat malu anggota jemaat itu hingga ia bisa menghentikan kebiasaan tidurnya. Menjelang akhir khotbahnya tentang "neraka", pendeta itu dengan suara normal, berkata pada anggota jemaatnya, “Siapa saja yang hari ini ingin ke neraka” – kemudian ia berteriak – “AYO BERDIRI!” Tentu saja teriakan ini membangunkan anggota jemaat yang sedang tertidur itu. Ia kaget dan segera berdiri. Ia bingung karena jemaat yang lain tak ada yang berdiri. Kemudian ia berkata pada pendeta, “Pendeta, saya tak tahu mengapa saya berdiri, tetapi tampaknya saya dan Anda berada dalam satu kapal.”

Comments

Total Pageviews

Popular Posts