Bahasa Cinta

Bahasa Cinta
________________________________________
Cinta adalah kata yang paling banyak digunakan oleh manusia di dalam dunia ini.
Dari kalangan anak kecil, remaja, dewasa sampai kepada orang tua mengenal apa yang disebut dengan cinta. Ia memiliki peranan penting dalam segala aspek kehidupan. Yesus sendiri mengomentari dengan positif tentang cinta. Ia menegaskan bahwa manusia (orang percaya) harus hidup dalam cinta. Yohanes 13:35 ? Dunia mengenal kita adalah murid-muridNya, jika kita saling mengasihi. Cinta disebut juga kasih dan kata kasih inilah yang banyak ditemukan dalam Alkitab. Berarti Alkitab kita banyak membicarakan tentang Cinta atau Kasih. Paulus sebagai seorang rasul yang memiliki pengalaman-pengalaman luar biasa dalam panggilannya untuk melayani Tuhan meresponi tentang cinta ini.

1 Korintus 13:1-2
“Jika aku tidak memiliki kasih, maka aku sama sekali tidak berguna.”
Ia menyatakan bahwa segala prestasi yang manusia miliki jika tanpa didasari oleh cinta, maka hal itu tidak ada gunanya sama sekali.
“Kasih sayang adalah kebutuhan yang paling utama dalam hidup seseorang untuk menjadikan ia seorang yang berhasil masa depannya.”

Demikian pendapat dari dunia psikologi.
Dr. Ross Campbell, mengatakan: “Setiap anak memiliki ‘tangki emosional’ dalam hidupnya. Dan tangki itu perlu untuk diisi dengan cinta.”
Seorang ahli lain, Dr. Dorothy Tennov, mengatakan : “Daya tahan cinta yang hanya terobsesi keromantisan belaka, hanya akan bertahan selama dua tahun saja”

Para pasangan generasi dahulu lebih cenderung mempertahankan hubungan pernikahan walaupun mereka tidak merasakan adanya kasih lagi di antaranya. Mereka cenderung bertahan dan membenarkan dengan pernyataan bahwa hal itu adalah takdir bagi hidupnya. Berbeda dengan generasi sekarang. Jika hubungan tidak baik lagi maka keputusan bercerailah yang diambil dan mulai berpikir untuk mencoba menikah lagi dengan individu yang berbeda.

Sebuah survey pernikahan di Amerika menunjukkan bahwa :
40 % pernikahan pertama berakhir dengan perceraian.
60 % pernikahan kedua berakhir dengan perceraian.
75 % pernikahan ketiga berakhir dengan perceraian.

Data di atas menunjukkan bahwa seseorang yang gagal menemukan cinta di pernikahan pertamanya akan membawa ia kepada kesengsaraan. Dan jika ia berusaha mengulanginya dengan cara yang salah maka besar kemungkinan yang terjadi ia akan mengalami kesengsaraan terus dan terus dalam hidupnya sehingga ia tidak pernah akan berhasil. Cinta sejati ialah pikiran sehat yang diusahakan atau disengaja. Mungkin lebih tepat jika kita mengatakannya sebagai suatu keputusan hidup. Ya, cinta sejati adalah keputusan hidup yang penting. Jika Anda ingin membangun hubungan yang baik, mulailah berpikir tentang cinta sejati. Berbicara tentang cinta sejati, berarti kita sedang berbicara tentang bahasa cinta. Bahasa bisa membuat manusia bersatu ataupun sebaliknya. Di dunia ini ada berjuta-juta bahasa yang digunakan, mungkin lebih. Tapi dalam cinta sejati hanya ada lima bahasa yang akan kita pelajari untuk membina hubungan yang kuat :

Kata-Kata pujian.
Seorang penulis terkenal “80 hari mengelilingi dunia”, Mark Twain, pernah menyatakan bahwa “ia bisa bertahan hidup selama 2 bulan hanya karena pujian.” Di dalam Alkitab juga ada seorang yang bernama Salomo yang puitis sekali dalam mengutarakan cinta kepada kekasihnya menyatakan bahwa :

Amsal 18:21 “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya”
Amsal 12:25 “Perkataan yang baik menggembirakan.”

Sering terjadi kekeringan kasih dalam hubungan juga karena disebabkan oleh kurangnya pujian sesama pasangan. Tidak ada salahnya jika kita memuji seseorang bukan? Hanya jangan engutarakan sesuatu yang tidak relefan.

Waktu berkualitas.
Memberi perhatian yang sungguh-sungguh kepada pasangan itu adalah waktu yang berkualitas. Kita tidak melakukan kegiatan lain, selain hanya membina hubungan spesial berdua. Dan aspek utama dalam waktu yang berkualitas yang Anda bangun ialah ?kebersamaan?. Misalnya : ngobrol berdua dalam kamar pada waktu yang dikhususkan.

Tips percakapan yang mengesankan :
Berbicaralah dengan mata yang saling pandang.
Jangan melakukan kegiatan lain sementara pasangan Anda berbicara.
Berusaha mendengar untuk mengetahui isi hatinya dan perasaannya.
Perhatikanlah bahasa tubuh pasangan Anda.
Jangan menyela. (Riset menunjukkan bahwa dalam obrolan, rata-rata orang berbicara selama 17 detik sesudah itu ia bisa disela.)

Menerima hadiah.
Kasih yang sejati adalah kasih yang menyatakan dan melakukan. Hal ini berbanding lurus dengan iman yang sempurna, yaitu yang disertai dengan tindakan. Jika engkau benar-benar mengasihi pasanganmu tentunya ada tindakan memberi yang akan engkau lakukan. Apa yang bisa kita lakukan? Berilah pasanganmu hadiah. Lebih mengesankan lagi jika ada momen-momen tertentu yang dijadikan peluang untuk melakukan kasih sejati ini. Uang juga bisa menjadi pemberian cinta yang baik untuk pasanganmu. Hal yang tidak kalah penting yaitu pemberian diri. Hadiah barang dan uang saja tidak cukup. Kehadiran diri Anda di waktu-waktu di mana pasanganmu membutuhkanmu adalah hadiah yang paling indah dan tidak ada bandingannya.

Pelayanan.
Yohanes 13:4-5 “Yesus merendahkan diri membasuh kaki murid-muridNya”
Matius 23:11 “Barangsiapa terbesar di antaramu, hendaklah ia menjadi pelayanmu”
Galatia 5:13 “layanilah seorang akan yang lain oleh kasih”
Salah satu kunci untuk mempertahankan hubungan cinta sejati ialah dengan adanya rasa ingin saling melayani tanpa paksaan.

Sentuhan fisik.
Penelitian kedokteran tentang pertumbuhan fisik dan psikologi seorang bayi menyatakan bahwa jika seorang bayi tidak mendapatkan pelukan selama 24 jam setelah ia lahir, maka bayi itu akan mengalami masalah dengan pertumbuhan mentalnya di masa mendatang. Bayi yang sering mendapat pelukan orang tuanya akan bertumbuh dengan lebih baik.

Markus 10:16 “Yesus memberkati anak-anak dengan memeluk dan menumpangkan tanganNya atas mereka.”

Sentuhan tangan atau pelukan atau ciuman yang Anda berikan kepada pasangan Anda (suami/istri) bisa membuat hubungan Anda semakin kuat. Ada beberapa orang dalam dunia ini yang sulit mengutarakan bahasa cintanya, kenapa? Mungkin penyebabnya ialah: Orang tersebut "tangki emosional"nya sudah penuh. Ia terlalu banyak mendapatkan kasih dari orang lain dan tidak punya pengalaman mengasihi orang lain. Orang tersebut "tangki emosional"nya sudah kosong begitu lama. Ia sudah lama tidak mendapatkan kasih dari orang lain. Ia mengalami krisis kasih sehingga membuat ia tidak bisa melakukan kasih terhadap orang lain. Jika Anda ingin menjadi orang Kristen sejati, milikilah kasih sejati itu dalam hidupmu. Jangan menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu. Biarlah hubungan-hubungan yang Anda bangun menjadi hubungan yang memberkati orang lain dan memuliakan Tuhan. Amen!

Comments

Post a Comment

Komentar gan :

Total Pageviews

Popular Posts